Filosofi Kelapa, ‘A’bunene’ Dalam Pesta Adat Pattakkang di Gowa
Gowa, Gosulsel.com – Pagi hari menyingsing dusun Borong Rappo, desa Sokkolia, Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Nampak beberapa warga menyibukkan diri mengupas buah kelapa muda yang menyisahkan daging dan airnyanya.
Buah kelapa ini bukan hendak akan dibuat bahan masakan seperti biasanya. Melainkan akan dilempar di kerumunan warga atau pada seseorang pada saat pesta adat.
Seperti dilakukan para pemuda setempat. Dengan menyiapkan beberapa biji kelapa dalam sarung mereka. Atau ada juga yang sengaja menyimpannya di suatu tempat di sekitar tempat acara.
Saat acara tengah berlangsung disaat itulah kelapa ini dilempar secara spontan tanpa disadari. Dimana buah kelapa itu pecah dan airnya membasahi sekujur tubuh warga yang merayakan pesta adat Pattakkang. Semakin meriah tatkala mereka juga saling melempari hingga basah yang terlihat seolah terjadi perang buah kelapa.
Prosesi ini bernama ‘a’bunene’, yakni suatu bagian tradisi dari acara adat Pattakkang sebagai simbol pembawa berkah. Dan dilakukan mulia pada hari kelima di pertengahan sembilan hari dan terus berlangsung pagi dan sore hingga di penghujung acara di hari terakhir. Seperti yang diungkapkan Hj. Sehani Dg. Ngawing kepala dusun Borong Rappo kepada Gosulsel.com, Jumat (23/9) di lokasi pesta adat.