Makna Tarian Khas Massenrempulu dari SMK 1 Enrekang di Acara ‘Sulsel Menari 24 Jam’

Minggu, 16 Oktober 2016 | 09:33 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Marwan Paris - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – SMK 1 Kalosi Enrekang sebagai perwakilan pelajar dari bumi Massenrenpulu kabupaten Enrekang mementaskan sejumlah tarian khas asal dari daerah mereka di Festival Pelajar Sulsel #1 di anjungan pantai losari, Makassar.

Tiga tarian yaitu Suruganna Bambapuang, To Madalle, dan Paraga Dangke merupakan tarian khas daerah mereka. Tarian tersebut tidak kalah dengan tarian lain yang juga memiliki makna di setiap geraknya. Sebuah tari yang merepresentasi kebudayaan dari masyarakat Massenrempulu. Sebagaimana diungkapkan Subran Junus S.pd, seorang Instruktur dan pengajar dari SMK 1 Kalosi Enrekang.

pt-vale-indonesia

“Tarian-tarian khas yang ditampilkan oleh pelajar dari SMK 1 Enrekang ini memiliki makna-makna tersendiri. Gerakan tarinya merupakan gambaran dari kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Enrekang,” paparnya kepada Gosulsel.com, Sabtu (15/10/2016)

Seperti tari ‘Suruganna Bambapuang,’ terangnya, yang berarti surga dari gunung bambapuang. Kalimat ini juga merupakan sebuah judul lagu khas dari Massenrempulu. Surganya gunung Bambapuang mengisahkan tentang bentangan keindahan alam dan kesejukan daerah pegunungan bambapuang. Suatu kebanggaan dari masyarakat yang juga dikenal akan ramah tamahnya ini.

Sedangkan tari ‘To Madalle’ atau memetik jagung, menurutnya merupakan gambaran dari salah satu aktifitas para petani Massenrempulu. Dimana mereka dikenal sebagai pemasok jagung di Sulawesi Selatan. Makna tarian ini menggambarkan bagaimana senangnya para petani saat memanen jagung. Sambil bercekrama mulai dari memetik, mengupas, memisahkan dari tongkolnya, menumbuk hingga menepisnya menjadi nasi jagung.

Halaman:

BACA JUGA