Program Pengembangan Film SEAscreenLab 2016 Masuki Tahap Terakhir
Makassar, GoSulsel.com — Makassar South East Asia Screen Academy adalah program pelatihan/pengembangan film yang diselenggarakan oleh Rumata’artspace Makassar sejak tahun 2012. Selain ditujukan untuk mengembangkan perfilman di wilayah Timur Indonesia, SEAscreen Academy juga sebuah kegiatan pertukaran budaya film untuk wilayah Asia dan Asia Tenggara khususnya.
Memasuki tahun penyelenggaraan yang ke 4. SEAscreen Academy berfokus pada pelatihan pengembangan konsep film cerita / Feature Film Development Lab yang terbagi dalam 3 tahap pelatihan dalam periode 6 bulan, berlangsung pada 2 – 6 Maret, 9 – 12 Agustus dan berakhir pada 20 -22 Oktober 2016.
Inilah 3 konsep yang terseleksi mengikuti SEAscreen Development Lab 2016 :
1. DENI & ANDI.“Saat kota Makassar berada dalam ketegangan rasial, dua remaja dari keluarga Tionghoa dan Makassar menjadi saksi satu hubungan kemanusiaan.” Sutradara Yandy Laurens & Andi Burhamzah. Produser Yandy Laurens & Andi Burhamzah | Makassar, Jakarta.
2. MOUNTAIN SONG.“Ibu dan Anak mendiami pegunungan Sulawesi Tengah, sebuah tempat yang Indah namun sulit dijangkau. Cerita tentang tembang tradisi lama yang menemani kesenangan dan kesusahan.” Sutradara Yusuf Rajamuda, Produser Tri Gayatri Rahmadiah | Palu.
3. UJAN SEGERA PERGI. “Seorang remaja Dayak terguncang saat mimpi melanjutkan pendidikan menghadapi konsekuensi yang terlalu besar.” Sutradara Wucha Wulandari, ProduserNastitya Diesta | Makassar, Yogyakarta, Balikpapan.
Kini, ketiga tim akan mengikuti tahapan ke III yaitu SEAscreenLab Project Market yang akan berlangsung pada tanggal 20 hingga 22 Oktober di Makassar. Tahap terakhir ini adalah kesempatan membuka peluang bagi beragam dukungan dana produksi tanpa ikatan, kesempatan mendapatkan subsidi dana produksi, dan pertemuan bisnis dengan para pengambil keputusan dalam dunia film dari Indonesia maupun Asia.
SEAscreenLab melibatkan para pembuat film profesional seperti Produser, Penulis Skenario, Sutradara dan Manajer Produksi sebagai pendamping dan mentor. Mereka yang akan hadir di Makassar adalah Mira lesmana, Ifa isfansyah, Robert Ronny, Elvin kustaman, Lasja fauzia, M. Aan mansyur, Mouly Surya dan tentu saja Riri Riza.
Selain itu, pada SEAscreenLab Project Market ini juga menyelenggarakan seminar yang bisa diiikuti masyarakat penggiat film di Makassar. Jadwal seminar tersebut yaitu : Pada tanggal 20 Oktober 2016 dengan tema Film Indonesia dan pasar Global hari ini (Bioskop, Distribusi Digital, Film Festival and Project Market) dengan pemateri : Mouly Surya, Robert Ronny, dan Elvin Kustaman (Yodeoo).
Tanggal 21 Oktober 2016, Seminar : Potensi pasar film regional Indonesia (Dari Bombe hingga Athirah, dari Siti hingga Uang Panai) dengan pemateri : Ifa Isfansyah, Riri Riza, Halim Gani dan Amril Nuryan.
Tanggal 22 Oktober 2016 : Cerita cerita Indonesia dan SEAscreenLab 2017, seminar: Pandangan kritis pada cerita dan tema film Indonesia hari ini. Dengan pemateri : M Aan Mansyur, Lasja Fauzia, Yandy Laurens, Yusuf Rajamuda, Andi Burhamzah, Wucha & Agustinus.
Riri menjelaskan SEAscreenLab Project Market kali ini terselenggara dengan dukungan penuh dari Japan Foundation Asia Center, Novotel Makassar Grand Shayla, Bosowa Group, Kalla Group, Ayam Goreng Sulawesi, Rumata’artspace dan Miles Films. “Kami berterima kasih untuk semua yang mendukung SEAscreenLab dan sahabat Rumata’ yang selalu mendukung penuh berbagai kegiatan, dan terutama semangat para pembuat film di Makassar dan wilayah Indonesia Timur yang lebih luas.“ pungkas Riri.(*)