Ketua KSR PMI Unhas: Prestasi KSR PMI Adalah Mengabdi ke Masyarakat

Minggu, 30 Oktober 2016 | 11:14 Wita - Editor: adyn - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unhas telah berdiri sejak 19 Oktober 1991. Selama 25 tahun ini, KSR sudah memberikan sumbangsi yang cukup besar kepada masyarakat.

KSR PMI memiliki bernagai program rutin. Diantaranya pelayanan untuk permintaan darah, Disaster Rescue Team (DRT), donor darah rutin, panti binaan, dan Palang Merah Remaja (PMR) binaan.

pt-vale-indonesia

“Rutinitas KSR PMI, ada pelayanan untuk permintaan darah. Permintaan keluarga pasien untuk dicarikan pemdonor karena kita kan punya database mahasiswa unhas golongan darahnya. Disaster rescue team, jadi bukan donor darah saja, penanggulangan ketika terjadi bencana kita turun. Rutin donor darah dikampus dan luar kampus. Kami punya panti binaan, setiap minggu kita ngajar disana. Kami juga punya PMR binaan,” terang Ketua KSR PMI Unhas, Farid Muhammad, Sabtu (29/10/16).

Farid menambahkan bahwa KSR PMI juga memiliki pendidikan remaja sebaya. KSR punya fasilitator yang dipakai untuk menjadi fasilitator kesehatan remaja.

KSR PMI Unhas yang diketuai oleh Farid Muhammad telah banyak berprestasi dengan membantu orang. Pengabdian kepad masyarakat yang dilakukan oleh KSR merupakan wujud sebuha prestasi.

“Sy perlu luruskan mengenai presepsi orang tentang prestasi. Kami sendiri menganggap prestasi itu ketika menolong orang dan melihat orang tersenyum di dalam kesusahannya. Kami jarang ikut lomba, kami mengabdi kepada masyarakat dan kami anggap itu sebagai sebuah prestasi,” ungkap Farid.

Mahasiswa hukum angkatan 2014 ini mulai bergabung dengan KSR PMI sejak dia memulai tahun pertamanya di Universitas Hasanuddin. Alasannya bergabung terbilang seperti kebanyakan orang, yaitu karena dia menemukan wadah yang tepat untuk mengeksplor diri.

“Karena jiwa kemanusiaan saya. Saya ingin mengeksplor itu. Saya rasa KSR adalah wadah yang tepat untuk mengeskplornya,” tuturnya.

Mahasiswa yang hobi main futsal dan baca buku ini memiliki cita-cita menjadi orang baik. Di umurnya yang tebilang masih muda, 21 tahun, dia ingin mengembangkan kemampuan dirinya semaksimal mungkin.

“Cita-cita saya menjadi orang baik, kalau soal profesi tergantung dari atas. Ketika kita menjadi pribadi yg baik, maka pekerjaan yang akan mencari kita,” tutupnya.


BACA JUGA