
Yuk! Belajar Jinakkan Burung Hantu di MOC
Makassar, Gosulsel.com – Selain diikuti oleh beberapa komunitas Seni, Orange Fest juga diikuti oleh beberapa komunitas pecinta binatang. Salah satunya adalah Makassar Owl Community atau Komunitas Pecinta Burung Hantu Makassar.
Masyarakat umum mengenal burung hantu yang konon menyimpan prilaku mistis dengan berbagai mitos yang menyeramkan. Salah satunya adalah burung hantu sering dikaitkan dengan orang yang mati, namun hal itu tidak berlaku bagi Komunitas Pecinta Burung Hantu Makassar.

M.O.C sendiri bermarkas di Minasa Upa Blok L ini, tiap malam melatih sejumlah owl yang menjadi peliharaan anggotanya. Tidak hanya melatih skill, di komunitas ini juga mengajarkan pada anggotanya tentang bagaimana menjinakkan burung hantu atau yang disebut proses manning. Mereka belajar mengenal kehidupan burung hantu, mulai dari pakannya hingga bisa bersosialisasi dengan manusia. Mereka belajar menjinakkan binatang malam yang liar menjadi hewan peliharaan yang lucu.
“Setiap malam jika kita ngumpul bareng teman komunitas kita latih owl untuk mengasah insting membunuh dalam berburu makanannya dan mendekatkan dengan partnernya (Tuannya),” ujar Ketua MOC, Irvan saat ditemui pada kegiatan Orange Fest 4, di Pelataran Gedung Phinisi UNM, Jl AP Pettarani Makassar, Minggu (30/10/2016).
Menurut Irvan, Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin bermain dengan burung hantu antara lain perlengkapan, yaitu tempat nangkring atau pearch, glove atau sarung tangan yang berguna mencegah agar tangan tidak terluka karena terkena kuku si owl. Angklet atau gelang kaki, ada juga jazz yang merupakan penghubung antara angklet dan swivel. Sementara swivel berguna untuk mencegah agar tali tidak terlilit, dan yang terakhir ada fox atau pluit guna penanda atau kode saat pelatihan owl.