Petani Luwu Utara dan Palopo Belajar Teknik Pembuatan Pupuk Organik Cair
Makassar, Gosulsel.com — Sejumlah 55 orang petani tanaman pangan yang berasal dari Kabupaten Luwu Utara dan Kota Palopo mengikuti pelatihan pemanfaatan pupuk organik cair berbahan baku enceng gondok dan urine kambing untuk tanaman pangan, di Hotel Jolin, Jalan Pengayoman Makassar. Pembukaan pelatihan ini dilakukan secara resmi pada Kamis malam, 24 November 2016.
Pelatihan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Hasan, M.Sc, mantan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan pelatihan. Selain itu hadir pula Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, MP dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unhas, anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi Hanura, Drs. Wahyu yang dapilnya berada di Kabupaten Luwu Utara, Darwis dari Fakultas Peternakan Unhas, Ir. Arfain, MSi, Bidang Sarana dan Prasarana Dina Pertanian dan Tanaman Pangan Sulawesi Selatan, dan Thalib Hasan mewakili Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sulawesi Selatan.
Pelatihan yang akan diadakan hingga Sabtu 26 November 2016 mendatang ini merupakan hasil kerjasama antara LP2M Unhas dengan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Propinsi Sulawesi Selatan. Para peserta akan disuguhkan materi melalui metode ceramah, diskusi, maupun praktek dengan menerjunkan langsung para peserta ke laboratorium pembuatan pupuk organik cair di kampus Unhas pada hari terakhir pelatihan.
Pupuk organik cair berbahan baku enceng gondok dan urine kambing ini merupakan sebuah produk dengan hak paten atas nama dan merek dagang yang telah dimiliki oleh Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Hasan, M.Sc, sejak tahun 2016 ini.
Syamsuddin tergerak untuk memperkenalkan pupuk cair ini karena kekhawatirannya terhadap efek buruk dari pemakaian pupuk kimiawi pada tanaman pangan, “Kekhawatiran akan dampak negatif penggunaan pupuk kimia atau anorganik, baik pada kondisi tanah maupun pada kesehatan manusia itu sendiri, menjadi dorongan utama produk pupuk organik cair ini diciptakan. Melalui pelatihan ini, kami berharap para petani pelan-pelan bisa beralih dari pupuk anorganik ke pupuk organik cair, kemudian nantinya bukan hanya bertani tapi juga bisa menjadi pengusaha yang mengolah dan membuat pupuknya sendiri,” ungkapnya pada Gosulsel.com, Kamis (24/10).
Ibu Dirmala, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara mengutarakan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini. “Saya bersama puluhan petani lainnya dari daerah merasa bersemangat mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini. Selain karena penasaran bagaimana hasilnya nanti, Kami juga terkesan dengan manfaat yang dijanjikan bahwa satu jenis pupuk organik cair ini sanggup menggantikan manfaat dari 14 jenis pupuk kimia yang biasa digunakan,” tuturnya.(*)