Dewan Beberkan Tips Jadi Pengusaha Dihadapan Pemuda dan Mahasiswa
Makassar, GoSulsel.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Adi Rasyid Ali membekali sejumlah pemuda dan mahasiswa yang ingin terjung pada dunia wirausaha. Hal ini dilakukan Ara, akronim akrab Adi Rasyid Ali saat menjadi pembicara pada diskusi publik Perhimpunan jurnalis Independen (PJI) Sulsel bekerjasama dengan Bank Mandiri, Bank Indonesia, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel menggelar Diskusi Publik di Country Coffee Resto (CCR), Jalan Toddopoli, Makassar, rabu (21/12/2016).
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Mendorong Minat Berwirausaha Untuk Meningkatkan Produktivitas Nasional’ dihadiri ratusan peserta dari kalangan pemuda dan Mahasiswa.
“Kalau mau jadi pengusaha pertama itu ‘Kenali Diri Anda’. Tidak salah saat kuliah impikan jadi PNS, tetapi kalau potensi diri yang ada diberdayakan menjadi pengusaha, maka hasilnya bisa jadi lebih luar biasa. Itulah saya katakan kenali diri Anda. Selain itu, jadilah inovatif dan kreatif saat menjadi pengusaha,” jelas Ara yang memiliki latar belakang pengusaha sukses ini.
Lajut, Dewan Pembina Fraksi Demokrat di DPRD Makassar ini, dia mengapresiasi PJI yang telah menjadi fasilitator dalam kegiatan dialog publik tentang potensi wirausah itu. Menurutnya sudah saatnya lahir pengusaha – pengusaha muda khususnya di Kota Makassar.
“Saya pribadi memberikan apresiasi yang luar biasa kepada PJI Sulsel yang menjadi fasilitator diskusi ekonomi. Kita harapkan dari diskusi ini bisa lahir pengusaha-pengusaha baru,” tambahnya.
Sementara itu, Salah satu peserta diskusi mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Ekonomi Universitas Negeri Makassar (UNM), A Irwan Nur, sangat mengapresiasi langkah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel yang terus mendorong lahirnya pengusaha baru di Sulsel. Apalagi, kata dia, saat ini banyak mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha. Namun terkendala dengan minimnya ruang dan difasilitasi yang terbilang masih kurang.
“Banyak SDM (Sumber Daya Manusia) di kampus yang memang ingin menjadi pengusaha. Contohnya, kami di Fakultas Ekonomi UNM, memang ada kelompok-kelompok usaha yang dibentuk, tetapi masih minim ruang dan kurang difasilitasi, makanya kita sangat harapkan dukungaan dari perbankan dan terkhusus Kadin. Alhamdulillah, karena sudah ada komitmen dari Kadin mendorong dan memediasi mahasiswa menjadi pengusaha sambil kuliah,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Kadin Sulsel, HM Zulkarnain Arief meyakinkan peserta diskusi publik bahwa Kadin Sulsel sebagai lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri terus mengoptimalkan peningkatan entrepreneur di Sulsel terus bertambah. Dia mengatakan pihaknya membuka ruang dan siap bekerjasama bagi siapa saja yang ingin menjadi pengusaha.
“Berdasarkan Undang-Undang Kadin merupakan fasilitator sekaligus eksekutor di bidang usaha. Khusus di Sulsel ada 59 asosiasi usaha yang bernanung di bawah Kadin Sulsel, ada Apindo, Hipmi, Gapensi dan lainnya. Kadin mendorong organisasi yang ada tersebut masing-masing merangsang pertumbuhan ekonomi yang ada dengan menciptakan pengusaha-pengusaha baru,” ungkapnya.