FOTO: Warkop Cappo di Jalan Sultan Alauddin Makassar/Kamis, 12 Januari 2017/Andi Nita Purnama/Gosulsel.com

Mariki’ Cappo Ngopi di Warkop Cappo

Jumat, 13 Januari 2017 | 07:19 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Warung kopi (warkop) kini tak sekadar sebagai tempat untuk menyesap segelas kopi. Warkop kini telah berfungsi ganda. Menjadi tempat pelaksanaan berbagai acara, seperti bazar dan dialog.

Salah satu warkop yang selalu terlihat ramai berada di Jalan Sultan Alauddin. Warkop ini terletak tepat di ujung jalan menuju Jalan Emmy Saelan.

pt-vale-indonesia

Walaupun banyak langganan, namun karyawan di warkop ini tak begitu ramah. Sebagai seorang penyedia jasa, seharusnya karyawan memiliki sikap yang profesional kepada pengunjung yang datang.

Warkop Cappo’ namanya. Merupakan Warkop milik seorang anggota DPRD Sulsel, H.A.M. Yagkin Padjalangi, Apt., M.Kes. Seorang yang mengaku karyawan bernama Ibu Ani telah lama bekerja di tempat ini. Bahkan pelayan lainnyapun tampak tak begitu ramah.

FOTO: Warkop Cappo di Jalan Sultan Alauddin Makassar/Kamis, 12 Januari 2017/Andi Nita Purnama/Gosulsel.com

FOTO: Warkop Cappo di Jalan Sultan Alauddin Makassar/Kamis, 12 Januari 2017/Andi Nita Purnama/Gosulsel.com

FOTO: Warkop Cappo di Jalan Sultan Alauddin Makassar/Kamis, 12 Januari 2017/Andi Nita Purnama/Gosulsel.com

FOTO: Warkop Cappo di Jalan Sultan Alauddin Makassar/Kamis, 12 Januari 2017/Andi Nita Purnama/Gosulsel.com

Warkop yang telah berdiri selama 8 tahun ini, selalu dijadikan tempat bazar dan dialog oleh mahasiswa. Untuk mengadakan bazar di warkop ini, Anda hanya perlu membayar uang muka Rp 100 ribu. Terhitung murah memang untuk kalangan mahasiswa.

“Sudah 2 bulan ini setiap malam ada bazar,” kata seorang karyawan, Ani, kepada Gosulsel.com, Kamis (12/1).

Menu favoritnya seperti halnya di warkop lain yaitu kopi susu dan roti bakar. Menu lainnya berupa teh susu, milo panas/dingin, cappucino panas/dingin, anek jus, dan ice cream/ milk shake. Untuk makanannya, ada eoti bakar, pisang goreng, ubi goreng, kentang goreng, dan indomie telur.

“Sehari bisa sampai sekitar 100 gelas kopi susu dan 100 piring roti bakar yang dijual,” ungkap seorang karyawan lainnya.

Harga makanan dan minumannya sangat terjangkau. Mulai dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.(*)