2017, Tahun Kebangkitan Kembali Suku Bajo di Dunia

Senin, 16 Januari 2017 | 19:27 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Citizen Reporter

Selayar, GoSulsel.com – Masyarakat Suku Bajo (Suku Laut/Orang Laut/Celates) dari berbagai negara mengagendakan pertemuan di Pekanbaru. Selain bersilaturrahim, nantinya masyarakat Suku Bajo akan membicarakan tiga topik utama, yakni memajukan pendidikan Suku Bajo, meningkatkan kehidupan ekonomi Suku Bajo dan membangkitkan sejarah serta marwah Suku Bajo yang telah lama tenggelam.

Pertemuan Suku Bajo se-Dunia akan dilaksanakan oleh Orang Laut International United bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau, yang rencananya digelar pada Oktober 2017.

pt-vale-indonesia

Agenda pertemuan tersebut, yakni 1. Seminar Orang Laut, 2. Musyawarah Orang Laut, 3. Penambalan gelar kebangsawanan dan gelar adat Orang Laut, 4. Festival Benda Budaya Orang Laut, 5. Bedah Buku dan Novel Orang Laut.

Muh. Yakub diberi kepercayaan oleh Haryono Sri Bijawangsa untuk turut mensukseskan pertemuan Suku Bajo se-Dunia pada 11 Januari Haryono (Penggagas Pertemuan) memberinya mandat kuasa menghimpun dan berkomunikasi kepada semua Orang Bajo di Sulawesi Selatan. Yakub terdaftar sebagai Caller Nomor 15 Orang Laut International United.

Yakub mendapat mandat kuasa menghimpun karena beberapa pertimbangan, yakni selain Orang Suku Bajo asli Pasitallu-Kepulauan Selayar, Ia pun dianggap konsen terhadap upaya meningkatkan harkat dan martabat Suku Bajo. Salah satu bukti kuat bahwa Yakub memiliki kepedulian terhadap sukunya, Ia memiliki lembaga sendiri (Same Sulaya Indonesia), lembaga yang konsen pada penelitian dan pengembangan Suku Bajo. Ia pun merencanakan kegiatan berskala nasional yaitu Festival Bajo Kepulauan Selayar, yang rencananya digelar pada Oktober mendatang.

“Tahun 2017 ini bisa dikatakan tahun kebangkitan kembali Suku Bajo di dunia karena begitu banyak agenda kegiatan Suku Bajo berskala nasional dan internasional. Selain Pertemuan Suku Bajo se-Dunia di Pekanbaru dan Festival Bajo Kepulauan Selayar di Pasitallu-Sulawesi Selatan, pada Maret nanti ada Simposium Internasional di Kendari,” tutupnya. (*)


BACA JUGA