#

Surat Terbuka Untuk Punggawa dari Pemuda Bulukumba

Jumat, 20 Januari 2017 | 18:31 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Iya Maneng To Matoaku Ri Butta marajae.

Saat ini sangat diperlukan narasi bersama, memunculkan kesadaran kepemimpinan kolektif. (maaf terlalu bersemangat) Perlahan seperti ada yang menuntunku memasuki alam imajiner, mencari harapan, mengolah keinginan, merenda bahagia, menutup duka dan saat ini, sedikit demi sedikit, melihat, merasakan dan mendengarkan cerita tentang kebijaksanaan dan sikap yang sedang menorobos kebuntuan.

pt-vale-indonesia

Benar – benar saya sedang berada dalam ekpresi ketakjupan polos akan tarian kepemimpinan Sang Punggawa dan sedang tidak ingin berpolemik defenisi atas narasi masa lalu yang terkesan membenarkan pendapat Mary Fulbrook, Bahwa disadari atau tidak, sejarah merupakan sesuatu yang dibangun atas interes tertentu. Tradisi tutur khususnya, memiliki kerentanan pembelokan yang tidak terelakkan, sebab tidak ada sejarah yang netral.

Oleh karena itu, menurut pendapat pribadi saya. Perlu untuk dilakukan penghayatan pada jejak – jejak historis atas cahaya kebenaran dan keadilan yang datang dari langit, Nilai yang pada masa Kepunggawaan di ekspresikan atas nama cinta.

Halaman: