Ilustrasi

Meski Turun, BI Minta Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu

Sabtu, 21 Januari 2017 | 12:16 Wita - Editor: Syamsuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Trend uang palsu di SulSel menurun sekitar 10-15% dari 2015 ke 2016. Berdasarkan data dari BI Kanwil Sulsel, jumlah uang palsu yang didapatkan tahun 2016 sejumlah 2.288 lembar.

“Uang palsu ini terdiri dari semua pecahan baik yang pecahan Rp100.000, Rp 50.000, Rp20.000, Rp10.000 serta Rp5.000,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, saat dihubungi Gosulsel.com, Sabtu (21/1/2017).

pt-vale-indonesia

Uang palsu selama 2016 sebagian besar ditemukan di Makassar 90%, kemudian diikuti oleh Kota Parepare 5,9%, Bone 2,5%,  Pinrang 1,14%, Bulukumba 0,08%, baru kemudian Rantepao dan Soroako.

Lembar uang palsu tersebut bersumber dari laporan perbankan, bank yang melakukan penyetoran tunai ke BI, masyarakat yang sadar dan melaporkan ditemukannya uang palsu, uang palsu yang didapat olwh BI dengan melakukan kas keliling di dalam dan di luar kota pada tahun 2016.

BI secara terus menerus dan berkelanjutan melakukan sosialisasi secara sistematis ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada semua lapisan masyarakat baik itu masyarakat umum/awam maupun komunitas-komunitas tertentu seperti pegawai teller, aparat pemprov dan pemkot, sekolah-sekolah SD, SMP, SMU, Universitas serta masyarakat lainnya.(*)