“Sebenarnya 31 Januari lalu, kami sudah memberikan jawaban bentuk kebijakan kompensasi itu sebesar Rp2 juta perbulan yang nanti akan diberikan melalui kantor desa,” katanya.

Mengenai tuduhan ternak yang mati karena meminum air sungai yang diduga tercemari limbah PT Ciomas Adisatwa, Rudi meminta perlu pembuktian yang valid penyebab kematian ayam dan sapi milik warga sekitar.

“Kita ambil contoh tanaman yang berada dibelakang pabrik area sungai terdapat rumput gajah kemudian disiram air
limbah tidak mati. Apakah ternak ini bisa mati? ini perlu pembuktian,” jelasnya.(*)

---