#Pilgub Sulsel 2018
Sentil Punggawa & Komandan, NH Dinilai Mulai Kehilangan Strategi
Makassar,GoSulsel.com – Konstalasi Pemilihan Gubernur Sulsel makin panas. Meskipun, baru akan digelar 2018 mendatang, namun beberapa kandidat mulai menerapkan strategi menyerang dan menyentil nama-nama lain yang akan maju.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Nurdin Halid misalnya, sudah beberapa kali secara terbuka menyentil Ketua PMI Sulsel, Ichsan Yasin Limpo, yang secara terbuka sudah menyatakan diri akan ikut bertarung.
Baru-baru ini misalnya, NH kembali menyinggung ketidak setujuannya pada panggilan Punggawa yang biasa disemakkan pada Ichsan Yasin Limpo. Termasuk menyentil panggilan Komandan untuk Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
NH menyatakan penolakannya terhadap gelar ‘Punggawa’ ataupun ‘Komandan’ karena cenderung dilayani. Sedangkan rakyat mau pelayanan. Sementara punggawa itu selalu merasa di atas.
Pengamat Politik dari Universitas Bosowa (Unibos) 45 Makassar, Arief Wicaksono, menyebut sentilan-sentilan NH itu sebagai bagian dari strategi politik. Meskipun menurutnya, strategi itu nampak tidak elegan.
“Pak NH seperti kehabisan strategi. Mestinya, tim Pak NH lebih kreatif dalam memperkenalkan Pak NH. Tanpa harus menyentil kandidat lainnya begitu cepat. Panggilan-panggilan itu kan bagian dari kreatifitas tim Ichsan Yasin Limpo dan tim Syahrul Yasin Limpo sejak dulu. Dan saya kira setiap calon memang butuh itu,” katanya, Minggu (19/3/2017).
Karena panggilan untuk kandidat, kata Arief, sebenarnya dibutuhkan untuk lebih mempererat kerjasama tim, relawan-relawan dan pendukung. “Ini memang perlu ada sebutan semacam itu. Para calon saya kira tau butuh itu,” ungkapnya.
Jika sentilan itu untuk mendopleng popularitas Syahrul Yasin Limpo dan Ichsan Yasin Limpo, menurutnya, sangat tidak elegan. “Harusnya tim lebih kreatif dengan menggunakan strategi yang orisinil. Tidak boleh mendompleng,” ujarnya.
Langkah NH semenjak menyatakan diri ikut bertarung di Pilgub Sulsel, jelasnya, beberapa kali kelihatan tidak elegan di mata publik. Selain sentilannya ke kandidat lain dan gubernur saat ini, komunikasi NH ke kandidat lain juga disoroti.
Komunikasinya ke Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah misalnya yang juga dianggap tidak elegan. “Itu juga sebenarnya bagian dari strategi, cuma cara komunikasinya tidak elegan gerakannya. Sehingga memunculkan penolakan dari relawan Pak Nurdin Abdullah,” pungkasnya. (*)