Anak Lorong Makassar Dominasi Data Pengisap Lem
Makassar, Gosulsel.com — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar, Tenri A Palallo mengatakan saat ini pihaknya kembali menangani sebanyak 50 laporan kasus anak pengisap lem yang tersebar di lorong-lorong Makassar.
Data tersebut diperoleh berdasarkan laporan orang tua dan pihak sekolah ke Kantor P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak).
“Kita kembali memperoleh Laporan 50 kasus anak isap lem,” ujarnya, Sabtu (25/3/2017).
Namun laporan tersebut masih jauh dari data jaringan yang menyebutkan pecandu lem di Kota Makassar mencapai 2000 anak yang tersebar di lorong masing-masing kecamatan.
Dia menjelaskan, bagi anak yang kecanduan lem akan direhabilitasi di tempat khusus yang tidak tersentuh dengan hukum dan kriminal.
“Berdasarkan data, anak isap lem ini tersebar di lorong-lorong tiap kecamatan. Anak lem makassar jumlahnya 2000, ini harus kita rehab secara khusus, kalau kecanduannya parah, kita akan rehab di tempat khusus anak,” ungkapnya.
Lanjutnya, saat ini pihak Pemkot Makassar terus berupaya meminimalisir hal tersebut dengan menghadirkan lorong ramah anak melalui masing-masing RT/RW.
“Melalui rt/rw kita ciptakan lorong ramah anak dan bebas kdrt, dengan itu kita bisa meminimalisir pengguna lem di bawah umur,” tutupnya.(*)