
Bone Jadi Daerah Percontohan Pengembangan Sapi di Indonesia
Makassar, GoSulsel.com – Kabupaten Bone disebut mampu menjadi daerah percontohan pengembangan ternak sapi unggulan baik tingkat lokal maupun nasional. Penegasan tersebut diungkapkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut Diarmita saat berada di Makassar beberapa waktu lalu.
Menurut I Ketut, dukungan pemerintah daerah dan jajarannya terhadap pelaku usaha dinikai mampu mengoptimalkan pembangunan peternakan sapi di Bone. Sekaligus daerah yang dinakhodai Andi Fahsar Padjalangi mampu menjadikan kabupaten ini sebagai sentra produksi sapi di Sulsel.

“Kinerja pemerintah Bone patut siapresiasi atas gagasannya menyelenggarakan Karnaval dan Kontes Sapi beberapa waktu lalu. Ini merupakan bentuk penghargaan kepada peternak atau kelompok yang berprestasi,” ujarnya.
Diketahui, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam menyambut hari jadi atau HUT Kabupaten Bone ke 678 pada tanggal 6 April mendatang.
“Saya berharap dengan semakin banyak kontes ternak yang diselenggarakan oleh daerah, maka semakin banyak ternak lokal yang merupakan sumber daya genetik Indonesia dan rumpun ternak lainnya yang dapat terseleksi dengan baik,” tambahnya.
Dia menambahkan, beberapa kabupaten terpilih di Sulawesi Selatan telah dikembangkan kegiatan pembibitan ternak yang berlangsung secara multy years untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai sentra pembibitan ternak dan selanjutnya akan dikembangkan menjadi lokasi kawasan peternakan.
Sulsel merupakan salah satu provinsi yang istimewa di bidang peternakan karena tingkat konsumsi pangan asal ternak tergolong tinggi. Menu harian masyarakatnya tidak akan lengkap tanpa bahan dasar daging, telur dan susu.
Populasi ternak potong (sapi dan kerbau) di Sulsel mencapai 1,48 juta ekor. Sedangkan Bone merupakan kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di Sulsel, yakni 395.308 ekor tahun 2016.
“Saya yakin Bone dapat menjadi contoh terwujudnya pengembangan peternakan sapi. Apalagi di Sulawesi Selatan ini juga terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PKH, yaitu Balai Besar Veteriner Maros. UPT tersebut tentunya selalu siap mendukung pengembangan peternakan dan kesehatan hewan pada wilayah kerjanya, terutama di Sulawesi Selatan dan wilayah timur Indonesia,” ujar Ketut.
Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menyampaikan, kegiatan karnaval dan kontes ternak ini dilaksanakan bersamaan dengan hari jadi Bone 687 tahun. Kegiatan ini tidak saja melibatkan unsur Pemda Bone tetapi juga masyarakat, sehingga citra peternakan diharapkan semakin cepat terbangun dan akrab untuk semua kalangan.
Sebanyak 324 ekor ternak sapi terbaik dari 27 kecamatan ikut serta pada kontes tersebut dengan berbagai jenis sapi seperti, sapi Bali, limosin dan sapi lokal Bone. Ajang kontes sapi ini juga meraih penghargaan Rekor MURI sebagai kontes dengan peserta sapi terbanyak. (*)