Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam.

Maret 2017, Makassar Alami Deflasi 0,16%, Ini Indikatornya

Selasa, 04 April 2017 | 10:08 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Kota Makassar Maret 2017 ini mengalami deflasi 0,16 %, atau terjadi perubahan indeks dari 128,89 Februari 2017 turun menjadi 128,69 Maret 2017.

Dilihat dari Januari-Maret 2017 laju inflasi sebesar 1,78 %, dan jika melihat laju inflasi tahun ke tahun Maret 2017 terhadap Maret 2016 sebesar 3,45 %.

“Deflasi dipicu oleh turunnya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -1,48 %; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,28 %,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Nursam Salam.

Meskipun dua kelompok tersebut mengalami deflasi, namun kelompok lainnya adapula yang mengalami inflasi, antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,96 %.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 %; kelompok sandang 0,26 %; kelompok kesehatan sebesar 0,87 %; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,10 %.

Sementara itu, kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 4 kota mengalami inflasi dan 7 kota lainnya mengalami deflasi pada Maret 2017.

“Palu, Manado, Gorontalo, dan Bau-Bau mengalami inflasi, sedangkan Makassar, Bulukumba, Watampone, Kendari, Palopo, Mamuju, dan Pare-Pare mengalami deflasi,” jelasnya.

Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 0,25 % dengan IHK 129,46, sedangkan inflasi terendah terjadi di Bau-bau sebesar 0,02 % dengan IHK 129,29. Deflasi tertinggi terjadi di Parepare sebesar -0,45 % dengan IHK 122,84 dan deflasi terendah di Makasssar dan Bulukumba dengan masing-masing sebesar -0,16 dengan IHK 128,69 dan 132,34.

Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun”, Maret 2017 terhadap Maret 2016, terjadi di Mamuju sebesar 4,10 %, diikuti berturut-turut Bulukumba sebesar 4,06 %.

Palu sebesar 4,05 %; Manado sebesar 3,93 %; Watampone sebesar 3,84 %; Makassar sebesar 3,45 %; Palopo sebesar 3,26 %; Gorontalo sebesar 2,73 %; Kendari sebesar 2,40 %; Parepare sebesar 2,56 % dan Bau-bau sebesar 1,85 %.(*)