Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam.

Maret 2017, Nilai Tukar Petani di Sulsel Capai 100,74%

Selasa, 04 April 2017 | 10:05 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada Maret 2017, NTP di Sulsel secara umum mengalami penurunan sebesar 0,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. NTP Februari 2017 sebesar 101,41 turun menjadi 100,74, Maret 2017.

“Penurunan terjadi disebabkan karena indeks yang diterima petani (it) mengalami penurunan sebesar 0,56 persen sementara indeks yang dibayar petani (ib) mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen,” kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam.(*)

Dikatakannya, penurunan nilai tukar petani (NTP) disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima petani (it). Penyebab turunnya indeks yang diterima petani (it) adalah turunnya indeks pada tiga sub sektor yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,37 %, subsektor perkebunan rakyat sebesar 0,99 % dan subsektor perikanan sebesar 0,34 %.

“NTP Subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 97,15 %; Subsektor Hortikultura sebesar 112,56 %; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 92,57 %; Subsektor Peternakan sebesar 107,98 %; dan Subsektor Perikanan sebesar 100,27 %,” jelasnya.

Penurunan nilai tukar petani (NTP) juga disebabkan oleh naiknya indeks yang dibayar petani (ib). Penyebab naiknya indeks yang dibayar petani adalah naiknya indeks pada seluruh subsektor.

Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan dengan kenaikan sebesar 0,12 % dan kenaikan terendah terjadi pada subsektor peternakan dengan kenaikan sebesar 0,06 %.

Apabila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, empat subsektor mengalami penurunan NTP dan satu subsektor terjadi kenaikan. Penurunan terbesar terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,49 % dan kenaikan terjadi pada subsektor hortikultura dengan kenaikan sebesar 0,89 %.(*)


BACA JUGA