Ikatan Apoteker Indonseia (IAI) Cabang Makassar melakukan bakti sosial dan sosialisasi penggunaan obat dengan baik di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu (9/4/2017).

Ratusan Apoteker Branding Profesinya di Anjungan Pantai Losari

Minggu, 09 April 2017 | 10:08 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Ratusan Apoteker yang tergabung dalam Ikatan Apoteker Indonseia (IAI) Cabang Makassar melakukan bakti sosial dan sosialisasi penggunaan obat dengan baik di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu (9/4/2017).

Ketua panitia pelaksana, Hendra Herman mengatakan, kegiatan yang sebelumnya ditargetkan bakal dihadiri sekitar 200 apoteker, sampai saat ini (07.20) sudah mengisi database 627 Apoteker. Dikatakanya tidak hanya Apoteker se Kota Makassar, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah apoteker diluar dari Kota Makassar.

pt-vale-indonesia

“Ini adalah karena kebersamaan Apoteker se Sulawesi Selatan, antusian apoteker untuk berbaur bersama masyarakat sangat tinggi. Apoteker adalah adalah ahli obat, apoteker profesional. Jangan minum obat sebelum bertanya kepada opteker ini awal sejarah untuk menampilkan diri kepada masyarakat untuk berpraktek,” kata Hendra Herman dalam sambutannya.

Ketua Pengurus Daerah (PD) IAI Sulsel, Gemini Alam menuturkan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang diprogramkan Pengurus Pusat IAI dalam hal branding Apoteker di Seluruh Indonesia. Dijelaskan Gemini Alam salah satu tujuan apoteker daerah dan pusat adalah memperkenalkan apoteker di kalangan masyarakat.

“Ini merupakan acara yang pertama kali di Sulsel menghadirkan sekitar 700 orang Apoteker di Sulsel. Apoteker harus profesional, kita harus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa profesi penanganan obat adalah apoteker,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang IAI Makassar, Salman mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah rangkaian kegiatan yang sudah dia lakukan sebelumnya. Kegiatan nasional yang bertajuk ‘gemah cermat’ in i diterjamahkan oleh IAI Makassar dalam bentuk kegiatan.

“Saya berharap kegiatan ini akan berlanjut terus perkecamatan. Rencananya kegiatan ini akan kami lakukan setiap bulan,” tuturnya.

Dia menjelaskan dalam kegiatan ini Apoteker akan menemui masyarakat dalam melakukan konsultasi dan memberikan brosur serta database yang akan diparaf oleh masyarakat.

Ditanya soal kesenjangan domain profesi apoteker dan dokter, Salman mengatakan bahwa kegiatan tersebut. Dia menjelaskan bahwa dokte domainnya adalah diagnosa sementara apoteker adalah mengurus soal obat.

“Profesi kita menurut aturan mainnya bahwa dia wilayahnya adalah obat, dia adalah memberi informasi obat. bahwa artinya apa memberikan informasi menggunakan obat bagaiaman yang tepa, cara minumnya apa, berapa kali perharinya,” terangnya.

Dijelasknanya bahwa pembagian domain profesi antara dokter dan kefarmasian di Indonesia sudah sesuai. Kendati begitu, dia mengakui bahwa hal ini belum optimal.

“Ini upaya-apuya yang kita lakukan bahwa mencoba dengan kehadiran apoteker di apotik kita mencoba mengoptimalkan ini karena kami sadari memang agak menurun,” urainya. (*)