Tim Arung Jeram Mapala UMI Latihan di Sungai Bilibili
Gowa, GoSulsel.com – Sebanyak 11 orang anggota Mahasiswa Pencinta Alam UMI mengikuti latihan bersama mengarungi sungai Bili-bili di Desa Manuju, Kecamatan Mocongloe, Kabupaten Gowa, Minggu (16/4/2017).
Mereka tampak serius mempelajari teknik mendayung dan water rescue. Selain itu, ada beberapa teknik lainnya yang juga dipelajari dalam latihan tersebut. Latihan ini didampingi langsung oleh pembimbingnya.
Ketua tim arung jeram Mapala UMI, Uzman Rahman, angkatan Riuh Bahana (RBH) mengatakan, latihan ini bertujuan untuk melanjutkan jenjang pendidikan di divisi arung jeram.
Selanjutnya, kata dia, pendidikan lanjutan kali ini mengambil divisi arung jeram atau olahraga arus deras (orad). Latihan di mulai sejak Jumat 14 April hingga Minggu pagi, 16 April 2017.
“Kami dari tim arung jeram sudah sering latihan bersama untuk pendidikan lanjutan. Kami dari tim sepakat latihan bersama untuk menjadi anggota penuh,” kata Uzman.
Sementara, pembimbing tim arung reram Mapala UMI, Armansyah, yang juga angkatan Jagad Halilintar (JGR) di Mapala UMI mengatakan, setiap anggota tim arung jeram, wajib mengikuti latihan fisik dan simulasi sebelum turun ke lokasi pendidikan lanjutan.
Hal tersebut untuk menambah wawasanya sebelum tim turun berkegiatan melakukan jeram di sungai.
Lebih lanjut dikatakannya, setiap tim wajib mempresentasikan apa yang telah diterapkan selama latihan di lapangan.
“Setiap anggota yang mengikuti latihan wajib mempersentasikan kegiatan di lapangan. Dalam bentuk laporan,” kata Arman.
Sebelumnya, tim yang berjumlah 11 orang ini di bagi menjadi dua tim, ketua tim yang kedua yaitu Bahrum angkatan Halimun Sabana (HLB)
Selain itu, jarak yang ditempuh ke lokasi tim arung jeram ini sekitar kurang lebih Delapan kilometer dan disinalah mengaplikasikan teknik mengarung sebenarnya di sungai sambil menikmati pemandangan di hilir sungai Bili-bili yang penuh pepohonan hijau disekitarnya tak lupa pun selalu menjaga kekompakan tim ini agar perahu berjalan dengan semestinya.
“Terlebih sebagai proses belajar dan cari ilmu, kegiatan ini juga untuk mengisi kekosongan di waktu libur,” ujarnya.
Acara yang berlangsung selama tiga hari itupun berakhir dengan rasa kegembiraan dan keseruan. Sebelum meninggalkan lokasi camping semua peserta ini tidak lupa pula memeriksa peralatan yang digunakan sambil membersihkan lokasi camping. (*)