Menteri PUPR, Mochammad Basuki Hadimuljono, meninjau lokasi bendungan Kareloe di Gowa, Rabu Sore (19/4/2017).

Menteri PU Minta Bendungan Kareloe di Gowa Dipercepat Pekerjaannya

Rabu, 19 April 2017 | 19:08 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Gowa, GoSulsel.com – Kedatangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochammad Basuki Hadimuljono, ke proyek pembangunan bendungan Kareloe Kab Gowa membawa perubahan jadwal proyek pembangunan.

“Saya mengharapkan bendungan Karangloe bisa selesai sebelum tahun 2020,” tegas Menteri PUPR ketika melihat secara langsung pembangunan proyek pada Rabu Sore (19/4/2017).

pt-vale-indonesia

Lebih lanjut, Basuki meminta kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Agus Setiawan dan Kepala Satker SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan-Jeneberang, Ansar, untuk menyerahkan site plan terbaru.

“Saya menanti site plan terbaru dalam dua minggu kedepan. Kita harus bekerja cepat, jelas dan maksimal. Rakyat sudah merelakan tanahnya kita harus bekerja keras dan profesional mengerjakan proyek ini,” tambahnya setelah menerima penjelasan proyek didampingi Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan berlangsung

Pembangunan bendungan Karaloe sudah dimulai sejak tahun 2013 namun terkendala dipembebasan lahan.

“Kontrak kerja  bendungan sudah mulai 2013 sampai 2017 namun terhalang di pembebasan lahan. Baru bisa terselesaikan di Maret 2017 setelah diselesaikan langsung oleh bupati dengan kesepakatan dengan masyarakat,” jelas Menteri PU.

Kesempatan ini Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kerja Bupati Gowa dan Muspida dalam pembebasan lahan.

“Saya salut dan mengapresiasi kerja sama Bupati Gowa yang turun tangan bersama Muspidanya membantu mempercepat proses pembebasan lahan,” ujarnya.

Bahkan orang nomor satu di Sulsel ini juga mendukung percepatan pembangunan Karangloe,” Saya sangat setuju pembangunan selesai sebelum 2020. Kehadiran Karangloe akan membantu peningkatan perekonomian khususnya di pertanian,” jelas Gubernur dua periode ini.

Adnan purichta dalan pertemuan ini menjelaakan kehadiran bendungan di Gowa bahwa bendungan Karaloe ini letaknya di Gowa berada di kecamatan Biringbulu dan Tompobulu. Diperuntukkan untuk mengaliri pertanian Jeneponto dan Takalar bukan untuk pertanian di Gowa. Namun bagi pihaknya tidak menjai masalah.

“Kami orang Gowa tidak berpikir untuk Gowa semata namun untuk Sulsel dan Indonesia lebih baik,” jelas Bupati termuda di KTI didampingi Camat Tompobulu, Samhari dan Camat Biringbulu, Yamin Basri.

Bendungan Karangloe dibangun dengan anggaran sekitar Rp500 milliar akan dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 203m3/det, mengaliri Kelara dan Karanglloe seluas 7.004ha, penyediaam air baku 440 lt/det, pembangkit tenaga listrik sekitar 4.5 MW.

Bahkan sektor pariwisata juga disasar dengan kehadiran Bendungan Karalloe. Menteri Bambang memimpikan bendungan ini seperti Waduk Gondang di Tawangmangun, Karanganyar DIY.

“Lokasi bendungan ini bagus, bisa jadi destinasi pariwisata baru di Gowa. Akan ada pembangunan resort disekitar tempat ini. Kita berharap akan menjadi seperti Waduk Gondang di Tawangmangun,” menutup pembicaraan (*)