Hari Kartini, Tenri Olle: Perempuan Jangan Takut Masuk Politik

Sabtu, 22 April 2017 | 11:29 Wita - Editor: Syamsuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Wakil Ketua Partai Nasdem Sulawesi Selatan Andi Tenri Olle Yasin Limpo berbicara tentang Kartini bersama wanita-wanita hebat lainnya di Hari Kartini. Dalam diskusi ringan yang diadakan di Gammara Hotel, hari spesial bagi kaum perempuan tersebut yang selalu diperingati setiap tanggal 21 April menjadi momen yang sangat erarti bagi perempuan Indonesia.

Andi Tenri Olle YL mengatakan bahwa tepat di hari kelahiran Raden Ajeng Kartini, dirinya sangat mengapresiasi diskusi yang terselenggara ini dan memberikan penghargaan kepada manajemen Hotel Gammara atas langkah strategis yang dilakukan tersebut.

Dikatakannya, Hari Kartini patutnya diisi dengan kegiatan yang mendekatkan kita pada dasar dari perjuangan Kartini. Tak hanya dirayakan secara simbolik semata.

“Hari Kartini ini tidak hanya harus dirayakan dengan simbolik-simbolik, pakai kebaya dan konde’ tetapi lebih dari itu kita harus masuk untuk lebih mendekatkan pada substansi perjuangan Kartini,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa perjuangan Kartini harus kita lanjutkan. Saat ini ada satu hal yang masih sangat krusial bagi perempuan, ada beberapa hak yang harusnya perempuan mampu untuk keluar dari masalah tersebut. Pertama, masalah kemiskinan. Kedua, diskriminasi di tempat kerja. Ketiga, pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.

“Jika melihat data kemiskinan yang ada, maka 80% kemiskinan itu ada pada perempuan. Ini hal yang harus menjadi spirit kita, yang harus menjadi inspirasi kita bahwa Hari Kartini harus mampu diwejahwantakan oleh Kartini-Kartini masakini untuk bisa keluar dari masalah krusial tersebut,” paparnya.

Darlam kesempatan tersebut, ia juga mengatakan bahwa dunia politik yang menjadi dunianya penuh dengan intrik. Dunia politik sangat keras, karenanya banyak wanita yang takut masuk ke politik. Perempuan selalu beranggapan bahwa politik itu adalah suatu pekerjaan yang sangat keras, selalu ingin berbenturan dengan fisik dan lainnya. Namun, dirinya terus memberi semangat kepada para wanita agar berani untuk terjun ke dunia tersebut.

“Memang politik itu bagian dari negara, negara ini lahir dari kebijakan-kebijakan politik, karena itu kita tidak bisa terlepas baik laki-laki maupun perempuan, kita harus bisa dan mau terjun ke politik. 250 juta masyarakat Indonesia, 120 juta adalah perempuan. Kita adalah komunitas yang tentunya harus menjadi penentu dalam kebijakan negara ini. Dan itu hanya bisa jika kita masuk ke politik,” imbuhnya.

Sebagai penutup, ia mengatakan bahwa sesungguhnya Kartini meletakkan nilai-nilai yang sangat tinggi. Mari kita introspeksi diri kita, Kartini saja yang dengan surat terbelenggu dengan tradisi mampu meletakkan sebuah warisan untuk kita, kenapa kita yang sudah terbuka ruang ini tidak mampu melakukan hal itu.

“Oleh karena itu, saya ingin katakan bahwa politik is alive. Politik adalah keseharian kita. Dan politik itu masuk ke ruang-ruang rumah tangga kita. Politik harus juga tersentuh oleh perempuan. Agar kebijakan-kebijakan sensenya juga ke perempuan,” tukasnya.(*)


BACA JUGA