#Pilwalkot Makassar 2018
Dijegal Internal Partai, Pengamat: Deng Ical Harus Yakinkan Internal Demokrat
Makassar, GoSulsel.com – Langkah Sekretaris DPD Demokrat Sulsel yang juga Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal untuk mengendarai partai berlambang mercy di Pilwalkot Makassar mendatang nampaknya tak akan mulus. Sejumlah kader Demokrat terkesan menjegal langkah Deng Ical, sapaan akrabnya. Bahkan sebagian kader masih menginginkan Wali Kota petahana, Danny Pomanto pada hajatan pesta demokrasi 2018 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Priyanto dalam analisisnya menilai bahwa kekuatan Deng Ical di Demokrat tetap harus di perhitungkan.
Hal ini bukan tanpa alasan, pada saat penyusunan struktur pengurus DPD Demokrat Sulsel oleh formatur Demokrat Sulsel beberapa waktu lalu, manuver Deng Ical masih bisa bertahan pada posisi sekretaris.
“Sudah terbukti bahwa dipenyusunan struktur DPD kemarin, faktor Deng Ical berhasil membuat sudden death dan akhirnya bertahan sebagai sekretaris. Kekuatan dukungan Deng Ical di DPP Demokrat juga tetap terjaga,” kata Luhur kepada GoSulsel.com, Kamis (4/5/2017).
Sebenarnya, lanjut Luhur masih terjadi kompetisi antar faksi di internal Demokrat. Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni’matullah dan DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali lebih cenderung mempertahankan walikota incumbent.
“Untuk peluang diusung Demokrat di Pikwalkot, saya kira sangat ditentukan oleh dinamika internal dan formasi koalisi partai yang bersama Demokrat. Kalau mau serius running di Pilwalkot, Deng Ical perlu mencari pasangan wakil yang berpotensi menang dan meyakinkan faksi kompetitornya,” ucap Luhur.
“Kalau hal ini tidak bisa di lakukan Deng Ical, maka susah bagi Demokrat untuk meninggalkan dukungan pada incumbent,” tambahnya lagi.
Ditanya soal adanya sejumlah kader Demokrat yang menjegal langkah Deng Ical di Pilwalkot Makassar mendatang, Luhur mengatakan, hal itu sudah menjadi konsekuensi partai yang tidak mampu mengelolah dinamika internal.
Untuk medapat dukungan Demokrat di Pilwalkot, dia menyarankan Deng Ical agar bisa meyakinkan faksi di internal partai lembang bintang mercy itu bisa memenangkan Pilwalkot nanti.
“Soal jegal menjegal, itulah risiko partai yang mempertahankan faksi-faksi dalam mengelola dinamika internal partai. Deng Ical hanya perlu meyakinkan lawan internalnya, bahwa Deng Ical bisa menang kalau menghadapi walikota incumbent,” demikian Luhur.(*)