#Pilgub Sulsel
Menakar Kekuatan 3 Representatif ‘Wija To Luwu’ di Pilgub Sulsel
Makassar, GoSulsel.com – Sebanyak 3 figur dari ‘Wija To Luwu’ diprediksi akan mewarnai kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel tahun 2018 mendatang. Mereka adalah Aziz Qahar Muzakkar (AQM) yang telah mantap mendampingi Nurdin Halid, Andi Mudzakkar (Cakka) digadang – gadang mendampingi Ichsan Yasin Limpo (IYL) dan Luthfy A Mutty yang juga disebut – sebut bakal digandeng Agus Arifin Nu’mang.
Lembaga Survei, Epicentrum Politica dalam pengamatannya menilai bahwa, persaingan memperebutkan suara Luwu Raya bakal berlangsung sengit, pasalnya ketiga figur bakal Cawagub ini memiliki daya tarik tersendiri yang menjadi pertimbangan mengisi ruang kontestasi Pilgub.
“Semenjak Pilkada langsung, Azis kahar Muzakkar telah lebih dulu terjun pada pertarungan tersebut,” kata Direktur Epicentrum Politik, Iin Fitriani kepada GoSulsel.com, pada Senin (10/7/2017).
Ia menjelaskan, AQM telah mencoba pertarungan sebagai Calon Gubernur pada tahun 2008 dan calon Wakil Gubernur pada tahun 2013, meskipun AQM tidak pernah tercatat sebagai pemenang kontestasi.
Begitupun, Cakka (Bupati Luwu dua periode) dan Luthfy A Mutty (mantan Bupati Luwu Utara dua periode / anggota DPR RI). Iin menilai bahwa keduanya juga bukan orang baru dalam dunia politik di ‘Tana Luwu’.
“Setidaknya mereka bertiga punya basis pendukung yang loyal di wilayahnya masing – masing,” tuturnya.
Jika benar – benar berhadapan di Pilgub nanti, maka ketiganya harus menghadapi tantangan berat untuk melawan sudara sekampung, sesama ‘Wija To Luwu’. Dalam analisisnya, Epicentrum Politica menilai ada tiga alasan yang mendasari hal tersebut.
Pertama, ketiganya harus berbagi suara di daerah Luwu Raya (Luwu, Palopo, Luwu dan Luwu Utara), yang selama ini cenderung kompak memberikan dukungan kepada satu calon asal Luwu. Seperti pada Pilgub tahun 2013 lalu, pasangan Ilham Aziz Sirajuddin – Aziz Qahar Muzakkar unggul di 3 Kabupaten, kecuali Luwu Timur yang memenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo – Agus Arifin Nu’mang (Sayang).
“Kedua, mereka tidak bisa menghindari drama ‘perang saudara’ yang akan mewarnai pencalonan mereka. AQM dan Cakka akan membuat para loyalis klan Muzakkar ‘galau’ untuk memilih diantara kedua bersaudara tersebut,” kata Iin.
Hal ini, lanjutnya bisa menguntungkan Luthfy sebagai perwakilan ‘Wija To Luwu’ yang lain. Jika dia benar-benar akan dipinang Agus Arifin Nu’mang sebagai xalon Wakil Gubernur, maka Luthfy tinggal merefresh basis dukungannya di Luwu Utara dan kerja keras untuk mengevaluasi Luwu Timur yang perna memenangkan Agus sewaktu medampingi Syahrul sebelumnya.
“Ketiga, strategi branding mereka secara personal masih tidak bisa lepas dari persoalan geopolitik yang lebih menonjol daripada nilai jual personal mereka di mata masyarakat,” demikian Iin Fitriani.(*)