#

P3M Poltekpar Makassar Gelar Bimbingan Teknis Kepariwisataan

Jumat, 21 Juli 2017 | 15:50 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Fajrin Amnur - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Politeknik Pariwisata Negeri Makassar menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Bidang Kepariwisataan Bagi Penyuluh Sadar Wisata dan Sapta Pesona Se Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (19/7/2017) hingga Jumat (21/7/2017) di Hotel Fave Daeng tompo Makassar.

Kegiatan Bimbingan Teknis ini dibuka oleh Pembantu Direktur I Bidang Akademik Drs. Muhammad Arifin, M.Pd. yang kemudian dilanjutkan dengan paparannya mengenai Kebijakan Pariwisata Nasional. Adapun materi lainnya yang disajikan kepada para peserta adalah Service Excellence yang dibawakan oleh Muh. Arfin Salim, M.Pd., Ph.D., Higiene dan Sanitasi yang dibawakan oleh Dr. Arqam Syahban, S.Sos., M.Pd., serta Sadar Wisata dan Sapta Pesona oleh Dra. Margaretha Wadid Rante, M.Si.

Kegiatan tersebut dikuti oleh 30 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan serta sepuluh kabupaten/kota yang terletak di wilayah selatan Provinsi Sulawesi Selatan seperti Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Selayar. 

Muh. Arfin Salim, M.Pd., Ph.D selaku Kepala P3M Poltekpar Makassar mengatakan bimbingan teknis ini merupakan yang kedua kalinya diadakan pada tahun 2017, sebelumnya bimbingan teknis serupa telah diadakan pada bulan april lalu di Kota Parepare yang diikuti oleh perwakilan dari beberapa kabupaten yang terletak di wilayah utara Provinsi Sulawesi Selatan.

Judianto, S.Sos., M.Si. yang merupakan peserta perwakilan dari Kabupaten Jeneponto mengatakan sangat senang atas diselenggarakan Bimbingan teknis tersebut. Dirinya berharap kedepannya kegiatan tersebut akan tetap diselenggarakan oleh Poltekpar Makassar yang pesertanya tidak hanya ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara perwakilan kabupaten saja tetapi juga mengundang Kelompok sadar Wisata dari setiap kabupaten.

“Sebagai masukan, saya juga berharap untuk bimbingan teknis selanjutnya nanti tidak hanya sekadar pemaparan materi saja namun juga dilanjutkan dengan kunjungan ke industri atau objek wisata untuk melihat bagaimana pengelolaannya apakah telah sesuai dengan sapta pesona serta higiene dan sanitasi” tambahnya.(*)