Berkas Kasus e-KTP Rampung, Novanto Dikabarkan Bakal Segera Ditahan
Makassar, GoSulsel.com – Ketua DPP Golkar, Setya Novanto dikabarkan bakal segera ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini lantaran berkas perkaranya hampir rampung, mengingat sudah hampir 50 orang dipanggil sebaga saksi.
Apalagi, majelis hakim telah menjatuhkan vonis kepada Sugiharto dan Irman. Sedangkan Andi Narogong sudah menjadi terdakwa serta kasusnya sudah disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Disi lain Gerakan Golkar Bersih yang dimotori kader muda partai beringin, Ahmad Doli Kurnia terus menyuarakan pergantian Novanto melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munas).
Menanggapi hal tersebut, pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Adi Suryadi Culla menilai, hal ini akan berpengaruh terhadap langkah politik Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Hadil (NH) di Pilgub Sulsel. Dia mengatakan, sebagai pelaksana tugas sementara, NH sudah pasti akan menghadapi gejolka internal Golkar.
“Posisi Setnov itu kan rentan, sehingga Nurdin Halid itu bagaimana pun, dia kan pelaksana ketua harian, saya kira dia akan berhadapan dengan gojalak itu, sehingga akan berpengaruh konsentrasi di dalam menghadapi Pilkada Gubernur,” kata Adi, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, pada Kamis (24/8/2017).
Kendati, kata dia, jika dilihat dari segi infrastruktur partai dan konsolidasi Golkar, NH sudah siap menghadapi Pilgub Sulsel 2018 mendatang. Hanya memang, mau tidak mau, Golkar pasti akan terkena dampak politik kasus Novanto.
“Pasti akan terkena dampak, khususnya, dari segi persepsi publik, dari beberapa pengalaman beberapa partai politik sebelumnya kan,” tuturnya.
Sehingga, lanjut Adi, secara moral cenderung mengakibatkan pemilih golkar untuk mengalihkan pilihan diluar dari usungan beringin rimbun itu Pilgub Sulsel. Bahkan, kata dia, kesiapan NH untuk maju di Pilgub masih sangat sulit untuk diprediksi.
“Nurdin Halid ini siap, cma pengambilan keputusan, susah diprediksi dia maju atau tidak. karena kondisi di DPP akan membuat konsentrasinya akan terbelah,” tuturnya.(*)