#

Usai Potong Tumpeng HUT Gosulsel.com, Deng Ical Ungkap Perbedaan Dirinya dengan Danny

Jumat, 08 September 2017 | 18:54 Wita - Editor: Irwan Idris -

Gowa, Gosulsel.com — Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI didapuk memotong tumpeng ulang tahun kedua media online Gosulsel.com, Jum’at (08/09/2017). Setelahnya, Deng Ical memaparkan konsep penanganan macet yang tepat bagi Kota Makassar.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar yang akrab dengan slogan Makassar Sombere’ itu hadir memberi kejutan di acara syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) kedua Gosulsel.com

pt-vale-indonesia

Kehadiran Sekretaris Partai Demokrat Sulsel itupun memberi suntikan spirit baru untuk kemajuan Gosulsel.com.

Deng Ical -sapaan akrabnya, berharap agar media online Gosulsel.com menjadi referensi utama berita dan informasi seputar Sulawesi Selatan, khususnya Makassar.

“Semoga gosulsel.com makin jaya dengan berita-berita yang baik,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Deng Ical memaparkan konsep Light Rail Transit (LRT) atau kereta berukuran kecil sebagai moda transportasi massal yang nantinya bakal diwujudkan bila dirinya dipercaya memimpin Kota Makassar.

Bagi Deng Ical, konsep LRT lebih tepat digunakan ketimbang jalan tol layang (elevated) yang didengungkan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Alasannya, tol layang tidak akan mengurangi tingkat pemakaian kendaraan pribadi, karena hanya memindahkan jalur jalan yang akan dilalui.

“Tol layang itu bagus, tidak perlu banyak melakulan pembebasan lahan. Tapi tetap saja tidak akan mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi,” jelasnya.

Sedangkan LRT, lanjut Deng Ical, akan membuat masyarakat terbiasa menggunakan moda transportasi massal. Selain itu, keuntungan LRT adalah ketepatan waktu, sebab kereta berukuran kecil sejenis trem itu hanya berhenti di stasiun-stasiun.

Pemaparan tersebut jelas memperlihatkan perbedaan konsep penanganan macet antara Deng Ical dan Danny Pomanto. Bagi Deng Ical, transportasi massal yang baik jauh lebih bermanfaat ketimbang pembangunan jalan tol layang.

Sebab, sambung Deng Ical, penyebab utama kemacetan bukan karena sempitnya ruas jalan, tapi karena masyarakat Makassar tidak mendapat fasilitas transportasi massal yang nyaman.(*)


BACA JUGA