#Pilgub Sulsel
Unggul Survei, Pengamat Sebut IYL Terbuka Lewat Jalur Parpol
Dari empat kategori survei figur, Ichsan unggul dari 16 figur, bersaing kompetitif dengan 5 bakal calon lainnya. Survai popularitas IYL (68%), NH (62%), Agus (60%), Aziz (59%) dan NA (52%). Sementara yang tidak memberikan jawaban 15%.
Akseptabilitas atau tingkat kesukaan, IYL (53%), NH (50%), Aziz (50%), Agus (49%), NA (47%). Teruntuk elektabilitas atau tingkat keterpilihan, IYL unggul dari 16 bakal calon lainnya dengan perolehan, IYL (18,80%), NH (18,46%), NA (15,47%), dan Agus (8,31%). Sementara yang tidak memberikan jawaban (20,54%).
Dalam survei tersebut, Poltracking juga merilis simulasi survei dengan mengerucutkan 4 calon gubernur, IYL tetap unggul dengan perolehan IYL (21,87%), NH (21,27%), NA (20,46%) dan Agus (9,97%).
Menanggapi hal tersebut, pakar politik dari Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla mengatakan, hasil ini tentu akan menjadi medium antara partai politik untuk melirik pasangan IYL yang diketahui menggandeng Andi Mudzakkar. Begitu juga PAN yang saat ini berkonflik diinternal untuk mempertahankan rekomendasinya pada mantan Bupati Gowa dua periode itu.
“Saya sebenarnya dari awal itu, sejak munculnya berbagai isu tentang sikap partai politik yang memiliki dinamika internal, saya kira sebenarnya melihat partai itu juga masih dinamis. Kemungkinan bahwa partai akan merapat lah ke pak Ichsan itu juga terbuka,” tuturnya.
“Meningkatnya elektabilitas pak Ichsan membuat partai akan merapat, karena partai itu kan menjadikan survei sebagai salah satuindikator dalam menentukan dukungan. Itu juga menunjukan bahwa partai lain di luar PAN dan PPP kemungkinan juga lebih intens lagi ke pak Ichsan. Pada dasarnya kan partai melihat figur yang kuat. Jadi hasil survei ini menjadi peringatan bagi partai yang sudah menyatakan sikap, untuk tidak gegabah mengambil keputusan,” imbuhnya lagi.
Apalagi, dari hasil survei yang dilakukan Poltracking itu, belum ada mesin atau struktur partai politik yang bergerak massif melakukan pemenangan untuk IYL – Cakka. Sehingga, peningkatan itu cenderung adalah hasil kerja struktur tim yang dikendalikan oleh IYL – Cakka.
Adi mengatakan, jika partai politik pendukung IYL – Cakka sudah bergerak melakukan kerja – kerja pemenangan, maka bukan hal yang tidak mungkin, hasil survei yang ada saat ini akan lebih meningkat secara signifikan ke depan.
“Partai politik itu kan instrumen politik, itu kan semacam tools, perangkat pendukung bagi kemungkinan calon dalam bertarung memenangkan Pilkada. Kalau partai bergerak sudah pasti akan berpengaruh,” ucapnya.
Dia mengatakan, partai itu tidak bisa dinafikan. Apalagi, menurutnya akan menjadi salah satu faktor preferensi pemilih untuk menentukan pilihan. “Saya kira sangat berpengaruh lah,” tandasnya.
Hal senada dikatakan oleh pakar politik dari Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Arief Wicaksono. Dia menilai bahwa kinerja tim IYL dapat dianggap berhasil meningkatkan prosentase keterpilihannya, sekalipun ada keterlibatan partai politik, namun belum terlihat massif.
Dia menjelaskan, ini patut diapresiasi oleh partai politik. Sehingga peluang IYL – Cakka untuk mencukupkan usungan parpol di Pilgub makin terbuka lebar.
“Itu bisa kita bandingkan dari survey oleh lembaga yang sama sebelumnya.
Menurut saya itu merupakan upaya yang patut diapresiasi oleh partai politik, karena peningkatan itu bukan hasil kinerja mesin Parpol,” tuturnya.
Dia mengatakan, trend peningkatan IYL yang unggul diatas NH, AAN dan NA akan menjadi pertinbangan partai politik untuk memberikan dukungan kepada IYL.
“Dengan perubahan trend tersebut, idealnya menjadi landasan kebijakan partai politik dalam menentukan dukungannya,” tandasnya.(*)