Upacara HUT Sulsel ke-348, SKPD dan ASN Pemkab Gowa Kenakan Baju Adat
Gowa, GoSulsel.com — Memperingati Hari jadi Provinsi Sulawesi Selatan ke-348, Wakil Bupati Gowa beserta jajaran SKPD serta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Gowa mengadakan upacara di halaman Kantor Bupati Gowa dengan mengenakan pakaian adat Sulawesi Selatan. Kamis (19/10/2017).
Dengan mengusung Tema “Dengan Hari Ulang Tahun Ke-348 Sulawesi Selatan Mengokohkan Diri Menjadi Provinsi Yang Maju, Mandiri, Modern Dalam Kebersamaan” dihari jadi Provinsi Sulsel, tentunya tema ini mempertegas sekaligus memperteguh kembali komitmen, bahwa sinergi dan kebersamaan merupakan kunci utama dari tercapainya keberhasilan yang di cita-citakan bersama.
Abd Rauf dalam sambutan seragam Gubernur Sulsel mengatakan, Peringatan hari jadi bukanlah rutinitas seremonial Belaka, tapi didalamnya mengandung makna dan hakikat yang lebih dalam.
“Melalui peringatan ini kita dapat melakukan kilas balik sejarah untuk menemukan jejak momentum yang menandai tahapan perjalanan daerah ini sejak tahun 1669, ketika perjanjian Bongaya ditandatangani antara Raja Gowa Sultan Hasanuddin dengan Kompeni Belanda yang sekaligus menjadi simbol rekonsiliasi Kerajaan-kerajaan besar di Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut dalam amanahnya wabup mengatakan, hari jadi ini juga dapat dijadikan moment untuk melakukan introspeksi atau muhasabah dan mengevaluasi diri apakah yang kita lakukan selama ini telah memberi manfaat bagi kesejahteraan rakyat di Sulawesi Selatan.
“Disamping itu, kita perlu melakukan kontemplasi sekaligus proyeksi kedepan, kearah mana Provinsi ini akan kita bawa selanjutnya sambil mempersiapkan modal dasar untuk menjawab tantangan era yang tentu akan semakin sulit dan beragam,” tambahnya.
Diakhir sambutannya, Wabup Gowa berharap agar dengan peringatan hari
jadi Sulsel kali ini akan menggelorakan kembali semangat juang yang dilandasi oleh nilai luhur budaya Sulawesi Selatan yaitu Sipakalebbi (saling memuliakan), Sipakainga (saling mengingatkan), Sipapaccei (tolong menolong), Sipakatau (saling menghormati), dilandasi oleh agama, nilai moral dan etika yang senafas dengan esensi ajaran semua agama yang sangat menghargai keragaman dan perbedaan. (*)