Bone,GoSulsel.com – Relawan Muda Punggawa Macakka di Bone ikut menyayangkan aksi pengrusakan atribut sosialisasi pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) di sejumlah wilayah di kabupaten yang dikenal beradat tersebut.

Tim Relawan Anak Muda Bone Punggawa Macakka, Andi Candra Tarmizi menuturkan, pihaknya sangat mengutuk aksi pengrusakan atribut yang sangat massif selama dua hari terakhir di Bone oleh oknum tidak bertanggungjawab.

“Seharusnya Bone yang dikenal dengan adatnya, kesopanannya dan saling menghargai itu harus kita jaga bersama. Kita tidak mau, ada oknum yang tidak bertanggungjawab merusak tatanan itu,” tandas Andi Candra melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/10/2017).

Ia mengurai, tanggung jawab tim dan relawan semua kandidat harus memastikan pilgub berjalan fair, tanpa melalukan provokasi, atau saling menjatuhkan. Sebab yang maju adalah putra putri terbaik Sulsel.

“Pilkada dan pilgub harus kita pastikab berjalan damai. Di mata kami, siapapun itu yang mau sosialisasi atau memperkenalkan diri di masyarakat silahkan saja. Seperti kami yang tergabung dalam relawan anak muda Bone untuk Punggawa Macakka,” imbaunya.

Selain itu, pihaknya meminta kepada semua pihak tidak memaksakan kehendak atau membenturkan warga dengan isu putra daerah atau bukan. Sebab pilgub, merupakan pemilihan skala provinsi.

“Kami pemilih rasional yang bisa menilai mana yang layak atau tidak menjadi gubernur dan wakil gubernur ke depan. Karena itu, kami menjatuhkan pilihan ke IYL-Cakka,” paparnya.

Ia juga mengingatkan, agar momentum pilgub bisa dimanfaatkan untuk adu ide dan gagasan meyakinkan masyarakat. Bukan justru menghalalkan segala cara menjatuhkan kandidat lain.

“Jangan karena iri dengan pencapaian kandidat dan timnya, baru kita melalukan segala upaya menjatuhkannya. Sekali lagi, kami bergerak untuk IYL Cakka, karena kami menilai, memang keduanya layak dan bukan pasangan yang dipaksakan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, aksi pengrusakan atribut IYL Cakka massif di Bone selama dua hari terakhir. Bukan hanya di pinggir jalan yang strategis, tapi juga di halaman rumah para Relawan ikut jadi sasaran.

Baliho yang dirusak itu, selain merobek gambar pasangan tersebut, juga menghilangkan nama pasangan ini. Rata-rata yang disisahkan hanya rangkanya saja. Sebagian diantaranya bahkan tak meninggalkan jejak.(*)

 

---