#Pilgub Sulsel
Aktivis di Luwu Raya: IYL Jaga Kehormatan Bija To Luwu
Luwu,GoSulsel.com – Dua jempol dialamatkan ke Ichsan Yasin Limpo. Keteguhan sikapnya menjaga komitmen untuk tidak meninggalkan Andi Mudzakkar (Cakka) menuai banyak simpati. Tidak sedikit langsung mengungkapkan kekagumannya atas pembelajaran berharga yang dipertontonkan “Mr Komitmen” jelang Pilgub Sulsel.
Selain sejumlah tokoh yang memberi apresiasi atas komitmen IYL, kalangan aktivis dari Luwu Raya juga tak mau ketinggalan melayangkan pujiannya. Rata-rata mengaku sangat salut atas konsistensi dan ketegasan IYL yang tak bergeming sedikit pun tentang “rayuan” mengikuti jejak Nurdin Abdullah (NA) mengganti pasangannya.
“Apa yang ditunjukkan Pak Ichsan adalah pembelajaran berharga bagi kami. Punggawa menjaga siri Cakka yang merupakan bija to Luwu. IYL menempatkan to Luwu dengan penghormatan begitu tinggi dengan tidak mempermalukan bija to Luwu. Terima kasih Pak IYL, siri Cakka itu juga siri sebagian orang di Luwu,” tandas mantan Ketua Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu (IPMIL) Raya Unhas, Muh Fadhilah Usman, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (31/10/2017).
Menurutnya, komitmen yang ditunjukkan IYL juga diyakini bisa membekas ke warga Luwu. Apalagi, sejak dulu, mantan Bupati Gowa dua periode itu memang punya hubungan baik dengan sejumlah tokoh asal Luwu Raya. Sehingga ia meyakini, Punggawa Macakka tak akan sulit mendapat dukungan di tanah Luwu.
Apresiasi ke Punggawa, julukan yang disematkan ke IYL juga datang dari mantan Ketua PKPT IPMIL Raya UIM, Andri Mirsam. Menurutnya, IYL punya sisi pembeda. Sekalipun “tersudut”, tetapi ia pantang mengkhianati komitmen. Bahkan, ia rela tidak maju di Pilgub Sulsel jika harus mengganti pasangan.
“Tidak mudah mengambil keputusan seperti itu. Pak Ichsan membuka mata kita, bahwa integritas dan harga diri adalah segala-galanya. Di politik, semua memungkinkan bisa terjadi. Tapi tidak harus menggadaikan harga diri kita, hanya karena ambisi. Saya salut atas sikap Punggawa. Beliau adalah pemimpin yang sesungguhnya,” ujar Andri Mirsam, secara terpisah.
Senada ikut disampaikan aktivis mahasiswa asal Luwu Utara, Adrianto. Bagi dia, dalam proses demokrasi yang berjalan, rakyat harus benar-benar selektif memilih calon pemimpin. Jangan sampai, pemimpin itu sangat mudah “plin-plan” dalam bersikap, sehingga bisa diintervensi atau di bawah telunjuk pihak tertentu.
“Pemimpin itu yang dipegang adalah kata-katanya. Kalau lain di mulut, lain di perbuatan, maka itu patut diragukan. Tapi kalau pemimpinnya komitmen, maka itu layak dipercaya. Dan Pak Ichsan memenuhi syarat yang layak kita percaya. Taro ada, taro gau,” kata Adrianto, yang tercatat sebagai mahasiswa semester akhir di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Sebelumnya, Datu Luwu Andi Maradang Mackulau, juga memberi apresiasi kepada IYL yang konsisten mempertahankan komitmen yang terbangun. Baginya, seorang pemimpin memang sepantasnya menjaga komitmennya. Apapun hambatan yang dialami. (*)