Impor Luar Negeri Naik, Surplus Neraca Perdagangan Sulsel Turun

Kamis, 09 November 2017 | 08:23 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Surplus neraca perdagangan di Sulsel pada triwulan III 2017 menurun atau terkontraksi 95% (yoy) menjadi Rp 87 miliar.

Hal utama disebabkan oleh impor luar negeri yang meningkat signifikan sebesar 52,1% (yoy). Di sisi lain, ekspor perdagangan luar negeri mengalami kontraksi sebesar -21,2% (yoy).

Peningkatan impor antara lain untuk keperluan pembangunan infrastruktur listrik. Impor mesin/ peralatan listrik tumbuh 1.499% (yoy) selama triwulan III untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

“Pembangunan PLTB yang dipercepat guna mengejar operasional di triwulan I 2018,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bambang Kusmiarso, Rabu (08/11/2017).

Tak hanya itu, impor mesin-mesin/ pesawat mekanik serta pesawat terbang dan bagiannya juga mengalami peningkatan sebesar 66% (yoy). 

“Penguatan infrastruktur tersebut kedepan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Sulsel yang semakin kuat di masa mendatang,” ungkapnya.

Besarnya impor tersebut menyebabkan lebih rendahnya realisasi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan III. Pada triwulan III 2017, pertumbuhan ekonomi Sulsel tumbuh 6,25% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,63% (yoy). 

Namun, permintaan domestik meningkat sinifikan. Hal ini disebabkan oleh permintaan domestik (konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah) yang tumbuh 8,17% (yoy) atau jauh lebih tinggi dibandingkan permintaan domestik pada triwulan sebelumnya sebesar 5,56% (yoy). 

Permintaan domestik tumbuh kuat . Hal tersebut disebabkan oleh pergeseran gaji ke-13, serapan anggaran yang lebih tinggi, pembangunan properti naik, belanja modal pemerintah naik, faktor cyclical setelah lebaran, tahun ajaran baru, dan inflasi yang rendah yang berarti daya beli naik.

“Konsumsi rumah tangga selama tahun 2017 masoh cukup kuat. Begitu juga investasi yang melanjutkan tren positif dengan tumbuh 8,46% (yoy), dan juga belanja pemerintah yang tumbuh 4,32% (yoy),” tukasnya.(*)


BACA JUGA