ilustrasi KPU Sulsel

KPU Makassar Sasar Partisipasi Pemilih Pemula

Jumat, 17 November 2017 | 21:12 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Makassar menggelar sosialisasi dikalangan pelajar. Program sosialisasi pendidikan pemilih ini, khusus menyasar pemilih pemula.

Tim pendidikan pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) mulai melakukan perogram ini dengan melakukan sosialisasi road to school pendidikan politik di MAN 1 Makassar, Jumat (17/11/2017).

pt-vale-indonesia

Komisioner KPUD Makassar, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilu dan SDM, A Syaifuddin mengatakan, kegiatan yang serupa akan dilaksanakan pada Sabtu besok di MAN 2 Model Makassar.

“Agenda ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Pilwali dan Pilgub 27 Juni 2018 mendatang, menjadi penting mengingat bahwa tingkat capaian partisipasi setiap pemilu tidak pernah mencapai 65 persen,” kata Syaifuddin.

Dijelaskan pula bahwa, jumlah pemilih pemula setiap hajatan Pemilihan Umum dan Pileg selalu berada dikisaran 20 persen. Dia mencontohkan, jika misalnya di Pilpres 2014 yang lalu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Makassar sebanyak 1,005 juta orang, maka paling tidak terdapat 210 ribu pemilih pemula.

“Pemilih pemula yang umumnya berada di sekolah jenjang SMA, MA, dan SMK ini akan kami sasar semuanya, termasuk pondok pesantren yang ada di Makassar. Harapannya dan target tidak ada lagi anak muda di Makassar yang tidak tahu informasi tentang Pilkada serentak Juni 2018,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Makassar, M Syarif Amir menjelaskan, masalah yang pihaknya hadapi adalah, lantara tenaga dan waktu di KPU sangat terbatas. Olehnya, pihaknya akan melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara (PPK/PPS) di kelurahan.

“Ini agar semua segmen masyarakat bisa terjangkau hingga batas waktu sosialisasi 23 Juni 2018,” jelasnya.

Adapun materi utama yang akan disampaikan kepada masyarakat, Syarif menjelaskan, diantaranya tentang pentingnya pemilu, menjadi pemilih yang aktif, masalah DPT dan syarat menjadi pemilih, serta simulasi pemungutan suara jika bertepatan dengan pemilihan ketua OSIS di sejumlah sekolah.(*)


BACA JUGA