Gowa Diharap jadi Kabupaten Percontohan Bebas Buta Aksara Al-Quran
Gowa, GoSulsel.com – Pencanangan Gerakan Pelajar Gowa Bebas Buta Aksara Al-Quran kini gencar dilakukan oleh Pemkab Gowa. Tentunya bertujuan mengurangi buta aksara Alquran dilingkungan pelajar Gowa.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah, H. Muchlis ditandai dengan penandatanganan prasasti yang berlangsung di Gedung Haji Bate, Senin (27/11/2017).
Selain itu, kegiatan tersebut dirangkaian dengan Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi dalam Mengajar Fashih Membaca Al-Qur’an bagi guru Pendidikan Agama Islam se-Kabupaten Gowa.
Ketua Panitia Ruslan Rahman mengatakan maksud dan tujuan digelarnya kegiatan ini tak lain adalah sebagai wujud komitmen dari Pemkab Gowa yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Buta Aksara Al-qur’an, sekaligus mengingat masih banyaknya tingkat kefasihan siswa dalam membaca Al-Qur’an hanya bekisar 10-15 % saja.
“Inilah yang menjadi acuan stakeholder terkait membuat suatu gerakan untuk mengatasi buta aksara pada pelajar di Gowa sekaligus mengadakan pelatihan kepada para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) selama satu hari yang kedepannya akan diterapkan untuk membimbing seluruh pelajar di Kabupaten Gowa,” jelasnya dihadapan para guru PAI se-Kabupaten Gowa.
Lebih lanjut, Ruslan mengatakan, Pihaknya optimis karena bahwa target ini dapat dicapai karena adanya sinergi yang kuat antar stakeholder, juga penerapan program ini telah dilakukan di Lima kabupaten di Sulsel dan berhasil cukup baik. Diharapkan pada Hari Pendidikan Nasional tahun depan kita dapat melakukan wisuda akbar kepada seluruh pelajar yang ada di Gowa.
Sementara, H Muchlis menyampaikan apresiasinya terhadap panitia penyelenggara, yaitu Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa atas kepeduliannya dalam pembinaan dan nilai-nilai agama Islam khususnya pemberantasan buta aksara di Kabupaten Gowa.
“Keterlibatan semua pihak dalam pembinaan generasi penerus yang berakhlak dan berkarakter Indonesia yang dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan terlebih adanya sinergitas antara pihak sehingga optimalisasi pembinaan dapat dilakukan secara berkesinambungan,” jelasnya.
Sekda Gowa berharap kegiatan ini bisa berlanjut untuk menjadi sebuah gerakan dan dinamika secara serentak yang dapat menjadi kabupaten percontohan dan mewujudkan kembali Gowa sebagai kerajaan pertama penerima Islam serta kabupaten pertama menetapkan Perda Pemberantasan Buta Aksara
“Ini adalah wujud dan bakti kita dalam mewujudkan Gowa yang berkualitas, mandiri, dan berdaya saing. Dari Gowa kita bekerja untuk Sulsel yang sesuai dengan qur’an dan hadits yang akan melahirkan generasi Islam dari timur untuk Indonesia,” ungkap mantap Kepala Bappeda ini.