Maros,GoSulsel.com – Sebanyak 51 kasus aduan kekerasan perempuan dan anak yang diterima oleh Dinas Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Maros, sepanjang 2017.

Hal itu diungkapkan oleh kepala dinas PPPA Maros, Muhammad Idrus saat menggelar bimbingan teknis (Bimtek) penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di gedung Baruga, kantor Bupati Maros, Senin (27/11/2017).

“Ditahun ini terjadi peningkatan kasus. Hal itu, dikarenakan meningkatnya aduan masyarakat yang kami terima. Ini menunjukkan tingkat kepedulian masyarakat sudah mulai meningkat,” katanya.

Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, aduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak begitu banyak. Seperti yang diadukan kepada pihak kepolisian. Tercatat, pada tahun 2013 hanya 3 kasus, 2014 4 kasus, 2015 5 kasus dan 2016 7 kasus.

“Ini bukan peningkatan kasus, melainkan peningkatan aduan semenjak dibukanya layanan aduan kekerasan ini. Jadi, sebelumnya data kasus rendah karena tingkat kepedulian terhadap perempuan dan anak dilingkungan masyarakat masih sangat rendah. Bedahalnya saat sekarang ini,” tambahnya.

Diketahui bahwa, sebelumnya di kecamatan Mandai Maros, baru-baru ini telah terjadi kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.(*)

---