BPS Catat Inflasi Sulsel 1,04% di Desember 2017

Selasa, 02 Januari 2018 | 15:16 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Bulan Desember 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat mengalami inflasi sebesar 1,04%. Sementara itu, harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di Sulsel yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,29.

“Sulsel bulan Desember alami inflasi, meskipun sebelumnya Agustus, September, Oktober 2017 deflasi. Itu artinya bergeser naik 1,04 setelah deflasi tiga bulan. Inflasi Sulsel Desember diatas nasional,” kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Selasa (02/01/2018).

Inflasi yang terjadi di Sulawesi Selatan pada Desember 2017 disebabkan oleh naiknya harga pada semua kelompok pengeluaran. Hal tersebut ditunjukkan oleh naiknya indeks harga terbesar pada kelompok bahan makanan sebesar 2,59%, dan diikuti beberapa kelompok pengeluaran lainnya.

“Penyebab inflasi utama dari kelompok bahan makanan, 2,59%. Tertinggi kedua, sandang. Ini pengaruh dua event di Desember, natal dan tahun baru. Ketiga; kelompok perumahan, listrik, gas dan kesehatan, dan transportasi. Itu juga cukup tinggi. Sementara makanan jadi, minuman, tembakau dan pendidikan relatif rendah,” jelasnya.

Kenaikan harga juga terlihat pada beberapa komoditas, seperti ikan bandeng, emas perhiasan, angkutan udara, beras, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, cabe rawit, ikan teri basah, tomatsayur dan bawang merah. Namun, beberapa komoditas juga mengalaki penurunan harga, diantaranya jeruk, pepaya, jeruk nipis/ limau, daging ayam ras, kentang, kol putih/ kubis, sawi putih, pembalut wanita dan gula merah.

“Salah satu penyebabnya ikan bandeng. Emas masuk di sandang. Angkutan udara meningkat karena libur panjang kemarin, suplay dan demand disitu yang sebabkan. Tingginya permintaan tiket, jadi maskapai menaikkan harga tiket. Bukan berarti yang lain tidak naik, tapi tidak terlalu besar,” lanjutnya. (*)


BACA JUGA