#

Pengamat: Harus Diakui IYL-Cakka Paling Siap di Pilgub Sulsel

Kamis, 11 Januari 2018 | 12:47 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar,GoSulsel.com – Pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) telah resmi mendaftar sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 2018 mendatang. Meskipun begitu, berbagai upaya penjegalan terhadap pasangan yang dikenal komitmen ini diyakini masih akan terus berdatangan. 

Bahkan, IYL dalam orasinya usai mendaftar di KPU Sulsel kemarin, menyebutkan, tidak menutup kemungkinan masih akan ada skenario-skenario lawan politiknya yang berupaya menjegal langkahnya bersama Cakka. 

pt-vale-indonesia

Melihat hal itu, Pakar Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Syarifuddin Jurdi menuturkan, pasangan dengan tagline Punggawa Macakka ini sudah sangat matang dalam mempersiapkan infrastrukturnya . Hal itu terbukti dengan berhasilnya maju melalui jalur perseorangan.

“Pasangan IYL-Cakka merupakan yang paling siap menghadapi pilgub 2018 ini. Karena sudah mempersiapkan dukungan KTP dalam jumlah yang signifikan,” kata Syarifuddin, Rabu (10/1).

“Meskipun hanya setengah saja yg disetor ke KPUD, menghadapi tantangan dan gangguan di lapangan,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, sebagai pasangan yang dinilai memiliki peluang menang cukup besar, pastinya upaya-upaya penjegalan oleh lawan politiknya pasti akan ada. Tetapi hal itu tidak akan terlalu berpengaruh bagi pasangan yang telah lama malang melintang di pemerintahan dan politik ini.

“Apakah ada gangguan dan usaha penjegalan, tentu kemungkinan itu ada, tapi tidak seberat usaha penjegalan waktu verifikasi faktual,” jelas Syarifuddin Jurdi.

Setelah tahap pendaftaran, KPU akan melakukan tes kesehatan bagi kandidat sebelum dinyatakan lolos atau tidaknya. Syarifuddin menilai, untuk menjegal IYL-Cakka pada tahap ini tentunya, penyelenggara menjadi penentu. 

Sehingga, sikap independen harus tetap ditegakkan oleh KPU. Jangan sampai, Dokter yang ditugaskan memiliki kepentingan dengan kandidat lain sehingga menimbulkan keberpihakan.

“Kalau dalam pemeriksaan kesehatan mendatang dokternya bekerja profesional, bagaimanapun diintervensi tetap sulit, tapi kalau dokternya berpihak dan partisan tentu ruang itu terbuka,” tuturnya.(*)


BACA JUGA