Ketua DPC Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali/Senin, 16 Januari 2018/Muhammad Fardi/Gosulsel.com
#

Ketua Tim DIAmi: Masyarakat Cerdas Mencari Pemimpin yang Pantas

Senin, 15 Januari 2018 | 23:36 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Ketua Pemenangan pasangan Moh. Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi), Ady Rasyid Ali tak ingin terlalu jauh membuka strategi pemenangan pasangan DIAmi di Pilwakot Makassar.

Alasannya, strategi pemenangan hanya akan diketahui secara internal tim pemenangan dan relawan DIAmi. Wakil Ketua DPRD Makassar ini mengaku, pada proses kerja-kerja tim pemenangan dan relawan akan lebih banyak memberikan edukasi politik terhadap masyarakat.

pt-vale-indonesia

Ketua Demokrat Makassar ini yakin, bahwa masyarakat Makassar cukup rasional menentukan pilihan politiknya. Sehingga pada Pilwalkot Makassar 2018 ini, masyarakat akan cenderung melihat visi misi dan program yang ditawarkan masing-masing kandidat.

Terlebih Danny Pomanto selama memimpin satu periode di Kota Makassar, telah banyak memberikan bukti dan kontribusi untuk pembangunan selama ini.

“Kalau strategi pemenangan ndak mungkin kita buka untuk umum, saya kira edukasi ke masyarakat saja. Pasti masyarakat Makassar sudah cerdas melihat siapa yang pantas memimpin kota Makassar itu saja yang akan kita sampaikan,” ucap Ady Rasyid Ali saat dikonfirmasi Gosulsel.com di Gedung DPRD Makassar, Senin (15/1/2018).

Politisi asal Fraksi Partai Demokrat ini meyakini popularitas Danny Pomanto terbilang masih cukup tinggi, apalagi dia menggandeng Indira Mulyasari Paramastuti yang bekerja secara masif bertemu dan silahturahmi dengan warga.

Terlebih kata Ady Rasyid Ali, Danny Pomanto masih punya strong voters cukup besar, hal itu menjadi modal politik untuk menang ditambah dengan kerja struktur pengurus Demokrat menyosialisasikan DIAmi ke konstituennya.

“Saya kira pak wali sudah punya strong voters sudah ada, tinggal dijaga saja dan kita tingkatkan melalui kerja struktur partai,” bebernya. (*)