Ilustrasi Pilkada

Cenderung Resisten, Usungan Koalisi Gemuk di Pilwalkot Makassar Harus Hati-hati

Selasa, 30 Januari 2018 | 15:05 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) diusung koalisi gemuk di Pilwali Makassar. 10 partai politik diborong Appi-Cicu dengan perolehan 43 kursi dari 50 secara keseluruhan di parlemen.

Sementara rivalnya, petahana Ramdhan Pomanto yang berpasangan dengan Indira Mulyasari Paramastuti (Danny-Indira) mendaftar lewat jalur indepenen dengan sokongan Demokrat dan 5 partai non parlemen lainnya, yakni PSI, Partai Berkarya, PKB, Perindo dan Partai Idaman.

pt-vale-indonesia

Kondisi head to head dengan sokongan koalisi gemuk dinilai memiliki resistensi yang tinggi. Kecemburuan antar parpol pengusung rentan terjadi. Apalagi bagi mereka yang memiliki perolehan kursi kecil di parlemen.

Seperti PDI Perjuangan dan PAN misalnya yang masing-masing hanya mengontrol 4 kursi di DPRD Makassar, serta PKPI dan PBB masing-masing hanya memiliki 1kursi.

Pengamat Politik dan Sosial dari Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Azhar Aljurida mengatakan, resistensi itu memang cenderung membayang-bayangi antar partai pengusung, akan tetapi tergantung dari bagaimana pengelolaan dan manajemen tim.

“Kalau diaturkan tugas sesuai dengan fungsi dan memang tugasnya masing-masing, saya kira ketakutan itu tidak akan lagi ada,” kata dia. (*)

Dia mengatakan, usungan koalisi gemuk itu jika dilihat lebih banyak memiliki keuntungan dibanding resistensi. Sehingga menurutnya, itu bukanlah hal yang mesti ditakutkan.

“Tinggal bagaimana mengolah dengan baik. Semua partai di posisikan sama dan peran yang sama. Saya kira ini tidak terlalu sulit,” ucapnya.

Sementara ity, pengamat Politik Universitas Islam Negeri(UIN) Alauddin, Firdaus Muhammad menjelaskan, koalisi gemuk bukan tanpa problem dalam mengusung calon di Pilkada, apalagi bila koalisi tersebut melibatkan partai-partai dengan perolehan kursi yang cukup signifikan di legislatif.

Partai besar kata dia, cenderung akan mendominasi tim penangan paslon yang diusung oleh koalisi gemuk, sementara untuk partai kecil kadang akan dikucilkan.

“Hal itu sulit dihindari akan adanya dominasi partai besar dalam koalisi gemuk sehingga partai kecil kadang dikucilkan,” kata dosen komunikasi politik itu

Namun lanjut Firdaus, kondisi tersebut sepenuhnya tergantung pada manuver dari eliet partai kecil yang tergabung dalam koalisi gemuk bagaimana membangun bargening dalam tim pemenangan paslon, sehingga tidak cenderung didominasi oleh partai besar.

“Tergantung eliet partai dalam membangun komunikasi politik sebagai bagian bargening position,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Makassar, Bahar Machmud hanya bisa berharap tidak akan ada partai di koalisi Appi-Cicu yang akan dikucilkan, hanya karena kecilnya perolehan kursi di legislatif.

Ia percaya Farouk M Betta, sebagai Ketua Tim pemenangan bisa mengakomodir seluruh kepentingan partai dan melibatkan dalam pemenangan paslon.

“Kita berharap pak Farouk bisa mengakomodir partai-partai kecil, kami juga percaya pada pak Farouk bisa melibatkan semua partai,”katanya.

Sementara itu, Andi Rachmatika Dewi (Cicu) mengungkapkan, semua partai yang masuk dalam koalisi Appi-Cicu memiliki posisi yang sama.

“Kami sedang tuntaskan konsolidasi seluruh partai pengusung sebelum penetapan di KPU,” singkatnya.(*)


BACA JUGA