Teruji Inovatif, Program Pendidikan IYL-Cakka Paling Dinantikan Masyarakat

Minggu, 04 Februari 2018 | 08:35 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Makassar,GoSulsel.com –  Terobosan program di bidang pendidikan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL Cakka), banyak dinantikan masyarakat. 

Dengan komitmen yang kuat, paslon yang teruji berpengalaman di bidang pemerintahan ini diyakini mampu memajukan pembangunan sumber daya manusia Sulsel ke depan.

IYL-Cakka memprogramkan subsidi dana pendidikan hingga Rp1,5 Triliun per tahun. Kenaikan anggaran hingga dua kali lipat tersebut untuk memastikan pelaksanaan pendidikan Sulsel yang berkualitas dan merata tanpa pungutan. 

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Adi Suryadi Culla mengapresiasi program unggulan IYL-Cakka, khususnya program pendidikan dan rumah produktif.

Dia menilai, dengan jumlah 1,5 Triliun yang disiapkan untuk biaya pendidikan setiap tahunnya mampu mengakomodir dengan baik kepentingan dan kemajuan pendidikan di Sulsel. 

Dijelaskan, Adi sapaan akrabnya, bahwa memang sesuai regulasi yang ada, untuk program pemberdayaan pendidikan, mestinya diberikan 20 persen anggaran dari setiap kemampuan daerah.

“Saya kira besar itu. Tapi saya kira itu rasionya mendekati 20 persen anggaran dalam konstitusi dan regulasi. Berapa jumlah anggaran pendidikan? Kan dalam aturan sesuai 20 persen,” kata Adi kepada wartawan.

Menurutnya, misi pendidikan Ichsan untuk kemajuan daerah memang konsisten. Hal ini bukan tanpa alasan, eks Bupati Gowa dua periode itu dikenal sebagai tokoh pencetus pendidikan gratis. 

“Tapi menurut saya, kalau misi pendidikan, komitmen dari pak Ichsan yang menurut saya kuat. Itu kan sebagaimana yang dia laksanakan di Gowa dan komitmenya terhadap pendidikan justru menjadi salah satu primadona,” ucapnya.

Tujuan dari misi pendidikan, kata Adi juga tidak terlepas dari dan sangat berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Adi mencontohkan tunjangan kinerja serta sarana dan prasarana pendidikan. 

“Lalu terkait dengan kompetensi guru. Pentingnya ada pendidikan. Pelatihan dan berupa diklat dan itu kan kompetensi guru sangat penting. Pengembangan kompetensi guru melalui pengembangan di seluruh sekolah. Khususnya termasuk Honorer yang menjadi persoalan di kita,” harapnya.

Akademisi Unhas ini meyakini, dengan mendorong kualitas pendidikan, otomatis kemajuan daerah ikut meningkat. “Kemajuan sebuah negara diukur dari kemajuan pendidikan. Sumber daya manuasinya yah. Kemajuan Sulael itu dari pada SDMnya,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA