AMSI Makassar Kecam Ajudan Bupati Tana Toraja Usir Jurnalis

Senin, 05 Februari 2018 | 19:53 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Citizen Reporter

Makassar,GoSulsel.com – Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi, kali ini menimpa dua jurnalis yang sementara bertugas di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Oknumnya berasal dari Ajudan Bupati Tana Toraja. Terkait kasus ini, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Makassar angkat bicara.

pt-vale-indonesia

“Sikap seseorang mencerminkan kepribadiannya. Seharusnya seorang ajudan yang punya pendidikan tinggi, sebaiknya memberikan contoh sikap sopan santun kepada orang,” kata Ketua AMSI Kota Makassar Herwin Bahar, melalui siaran pers resminya, Senin, (5/2/2018).

Dia menyayangkan sikap arogan terhadap jurnalis tidak dibenarkan, apalagi jika jurnalis itu sedang melakukan tugasnya.

“Ini bisa dikategorikan kekerasan verbal yang tidak dibenarkan. Jika jurnalis sopan tentunya juga harus ditanggapi dengan sopan. Kecuali, jika dalam melaksanakan tugas jurnalistik, jurnalis tidak mengindahkan norma kesopanan, bisa dilaporkan atau tindakana lain,” tambahnya.

Sebelumnya kasus yang menimpa dua jurnalis di tator mengaku jika dirinya diperlakukan tidak wajar oleh ajudan bupati tator.

Salah satu jurnalis toraja, Andarias mengaku jika diperlakukan kasar oleh ajudan bupati berinisial ‘KT”. Apa yang dilakukan oknum ajudan ini tidak mencerminkan sikap seorang petugas pemerintahan.

“Kami mendesak ajudan dan Bupati minta maaf karena sudah melukai hati jurnalis,” kecam Herwin. 

Sebelumnya, Ajudan Bupati Tana Toraja berulah saat dua jurnalis di Tana Toraja hendak melakukan wawancara kepada Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, Senin 5 Februari 2018 diruang kerja Buppati Tator.

Dua jurnalis di Tator mengaku jika dirinya diperlakukan tidak wajar oleh ajudan Bupati Tator. Salah satu Jurnalis di Toraja, Andarias mengaku jika diperlakukan kasaroleh ajudan Bupati berinisial “KT”.

Dimana saat itu Andarias dihalangi saat hendak mewawancarai Bupati Nicodemus Biringkanae tidak hanya itu ajudan Bupati juga melontakan kata kasar terhadap dua jurnalis yang berada didepan pintu masuk ruang Bupati Tator.

“Eh, tidur bapak, kau mau mendengar tidak, kalau tidak saya lempari kau nanti”, kata ajudan Bupati Tator.

Sementara itu Andarias jurnalis yang melakukan peliputan di lokasi merasa tidak terima perlakuan kasar dari sang pengawal Bupati Tator tersebut. Ia mengatakan jika tindakan tersebut merupakan pelecehan terhadap jurnalis.

“Cara bicaranya yang kasar, mestinya bicara baik-baik, kata-kata yang dilontarkan seolah-olah tidak mencerminkan ia sebagai ajudan”kata Anda saat dihubungi via selularnya.

Sementara jurnalis lainnya yang berada di lokasi, Risna menuturkan jika dirinya seakan terancam saat ajudan mengambil Handitalky (HT) dari saku dan seakan ingin melempar jurnalis yang hendak masuk untuk melakukan konfirmasi terhadap orang nomor 1 di Tana Toraja tersebut.

“Coba awalnya dia bilang bupati tidur kami akan setia menunggu, saat kami masuk dia berkata kasar, padahal masih bisa kok bicara baik”, ujar Risna salahsatu jurnalis media ternama di Sulsel.

Untuk diketahui jika sebelumnya beberapa pejabat lingkup Pemkab Tator berlalulalang diruangan Bupati. 

Namun saat beberapa jurnalis yang hendak melakukan wawancara masih menunggu bupati di ruang tunggu setelah mendapatkan ijin dari salah satu staf Bupati untuk masuk ke ruangan bupati dua jurnalis yang terlebih dahulu dihalangi oleh ajudan Bupati didepan pintu masuk ruangan Nicodemus Biringkanae tersebut.

“Ada staff bupati yang ijinkan kami masuk jadi kami masuk. Eh ajudan malah marah dan ancam kami dengan melempari kami”tambahnya. (*)


BACA JUGA