Sulsel Defisit di Januari 2018, Ini Penyebabnya

Kamis, 15 Februari 2018 | 17:00 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Nilai impor Sulsel pada Januari 2018 lebih besar dari nilai ekspornya. Hal tersebut dikarenakan besarnya impor Sulsel pada beberapa komoditas.

Lima komoditas utama yang diimpor Sulsel pada bulan Januari 2018 yaitu bahan bakar mineral, mesin/peralatan listrik, gandum-ganduman, ampas/sisa industri makanan, dan produk keramik. Persentase distribusinya masing-masing yaitu 39,56%, 35,79%, 7,78%, 5,08%, dan 2,91%.

“Komoditas impor Sulsel dengan nilai terbesar yaitu bahan bakar mineral. Nilainya sebesar US$ 32,73 juta atau Rp 444 miliar (Kurs USD 1 = 13.563),” ujar Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Kamis (15/02/2018).

Dibandingkan dengan Desember 2017, bahan bakar mineral mengalami peningkatan 1,89%, mesin/ peralatan listrik meningkat 287,64%, gandum-ganduman turun 56,18%, ampas/ sisa industri makanan meningkat 6,60%, dan produk keramik naik sebesar 65,09%.

Dipaparkannya, sebagian besar impor pada bulan Januari 2018 didatangkan dari Singapura, Denmark, Ukraine, dan Tiongkok.

“Impor terbesar bulan Januari 2018 dari Singapura. Nilainya mencapai US$ 32,83 juta atau Rp 445 miliar. Dibanding Desember 2017, nilai tersebut turun 8,96%,” tukasnya. (*)


BACA JUGA