Duta Kusta dari WHO & Tim Ambasador Kunjungi Puskesmas di Gowa
Gowa, Gosulsel.com – Duta Kusta World Health Organization (WHO), Mr Yohei Sasakawa dan Tim Ambasador,Leprosy berkunjung ke Puskesmas Kanjilo, Kecamatan Barombong, Gowa, Sabtu (17/3/2018). Mereka datang karena menganggap daerah ini peduli terhadap penyakit penular seperti TBC, Kusta dan HIV.
“Mereka datang karena Gowa dianggap peduli terhadap penyakit kusta,TBC dan HIV. Malah saat ini sedang menggodok Peraturan Daerah (Perda) penyakit penular,” kata Kepala Penanggung Jawab Teknis Program Kusta & TBC Puskesmas Kanjilo, Hendra Dini, ketika ditemui, pagi tadi.
Selain ke Gowa,Duta Kusta World Health Organization (WHO), Mr Yohei Sasakawa dan Tim Ambasador,Leprosy ke berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hendra juga mengatakan, telah dibentuk pula Peraturan Bupati No 2 tahun 2017 tentang Pengendalian Penyakit Menular Tuberculosis (TB), Kusta, dan HIV, pada bulan 10 lalu.
Terkait jumlah penderita Kusta, Hendra pun mengungkapkan pada 2016 lalu penderita Kusta sebanyak 145 orang, Sedangkan pada 2017 turun hingga mencapai 97 penderita.
“Kenapa bisa di 2016 145 penderita, karena kita melakukan Intensive Case Finding (ICF) biasa disebut penemuan aktif. Yang biayai semuanya adalah Ambasador ini, melalui WHO, mereka turun ke lapangan untuk memantau langsung, apakah dananya ini bermanfaat atau tidak, ternyata sangat bermanfaat,” terangnya.
Hal ini dibuktikan dengan penemuan yang mereka dapatkan di lapangan sehingga patut untuk ditindaklanjuti selama 3-5 tahun sehingga eliminasi kusta yang kita harapkan di 2020 begitu terwujud.
Sementara itu, dirinya menjelaskan bahwa selain data kusta, ada juga data penderita TB pada 2017 sebanyak 1339 kasus, sedang pada 2017 meningkat hingga 1545 kasus.
“Untuk kasus TB ini paling banyak di Kecamatan Pallangga, Somba Opu dan Kecamatan Bajeng, dan termasuk empat besar Bontonompo,” rinci Hendra
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa untuk wilayah Barombong sendiri ada 68 kasus TB, Sedangkan di Pallangga sendiri ada 208 kasus.
“Sedang yang pertanggal hari ini penemuannya sebanyak 61 kasus, kami tahu kasus tersebut karena kami punya program online, jadi bisa dibuka di STTC Online, semua data ada disitu,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kanjilo, dr Umar Ali mengimbau kepada, kedatangan … selaku ambasador bersama dengan rombongan ini menjadi indikator tanda bahwa Kusta, Lepra, itu bukan sesuatu penyakit yang berdasar pada stigma.
“Beliau datang untuk menunjukkan beliau adalah seorang negarawan sekaligus seorang hartawan di Negara Jepang adalah orang yang langsung yerjun ke lapangan menyapa pasirn-pasiennya,” ujarnya.
Sebagai Kepala Puskesmas Kanjilo, Umar mengatakan bangga atas sumbangsi yang diberikan untuk kegiatan ini .
“Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman di Puskesmas lain, maupun di Puskesmas Kanjilo, mari kita satukan hati, langkah dan tekad kita memberantas kusta. Kusta bukan miliknya program kita hari ini, kedatangan beliau ini ingin menunjukkan bahwa kusta harus di keroyok ramai-ramai, berpartisipasi untuk bagaimana kusta sedini mungkin bisa disembuhkan,”pungkasnya.(*)