Begini Suasana Hari Pertama Extreme Mind Festivalse

Senin, 26 Maret 2018 | 21:52 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Citizen Reporter

Makassar– Gunung Bawakaraeng Terdzolimi Ditanahnya sendiri sebuah tema kegiatan yang di populerkan civitas mahasiswa makassar, yang dibalut dalam bentuk kegiatan, Extreme Mind Festivalse sebuah dialog Interaktif

Gunung bawakaraeng Terdzolimi Ditanahnya Sendiri” adalah tema dari sub kegiatan yang digelar Di unversitas Fajar (UNIFA) Makassar. Dimana dialog ini mendeskripsikan apa itu bawakaraeng, bagaimana kita memperlakukan bawakaraeng, dimana itu bawakaraeng, siapa yang akan bertanggung jawab atas gunung bawakaraeng. Senin (26/3/18)

pt-vale-indonesia

“Dialog intrektif tentang bawakarang merupakan sebuah renungan bagi kita semua, bukan hanya untuk Pecinta alam tapi kita melihat dan merasakan manfaat yang begitu besar” ujar Indra adiyaksa salah satu panitia kegiatan

Perlu diketahui Gunung Bawakaraeng merupakan sumber air yang mengaliri lima kabupaten dan kota dimana ada Makassar, Gowa, Sinjai, Takalar, Jenneponto, melalui Daerah Aliran Sungai Jenneberang.

Kegiatan ini digelar oleh beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa( UKM) yang berada di UNIFA seperti Kompala, Sanggar Seni Karampuang dan Pers serta turut andil pula Nitro Afiliasi (Mahasiswa Penlcinta alam Stiem Nitro).

“Kami inisiatif membuat kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi, dan juga kegiatan ini pertama kali kami berbaur dengan civitas mahasiswa,” ujar indra adiyaksa

Bukan hanya itu kegiatan extreme Mind Feativalse, juga membahas, penyimpangan pers terjadi di masarakat, serta bagaimana cara membentuk pendidikan yang sadar akan lingkungan dan bagaimana melahirkan generasi yang sadar akan budaya.

Hal ini dirangkai dalam bentuk seminar dan dialog interaktif. Selain itu seminar yang berlangsung dari tanggal 26-29 Maret para peserta di suguhkan dengan beberapa pameran buku serta pameran foto Gunung Bawakaraeng yang Terdzolimi, Sambil mendengarkan akustikan musik dari Pekerja Seni Kampus.(Ryan/irw/C)