Dua Tahun Berturut-turut, Humas Pemkot Raih Public Relation Indonesia Award
SURABAYA, GOSULSEL.COM—Tak ada hasil yang mengkhianati proses adalah kalimat bijak yang bisa menggambarkan pencapaian yang diraih unit Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Public Relation Indonesia Awards (PRIA) untuk Tahun 2018.
Penghargaan yang diperoleh dua tahun berturut turut sejak 2017 untuk kategori terpopuler di media Sub kategori kota penyerahan penghargan digelar di Tunjungan Plaza, Surabaya, Kamis malam (29/3/2018).
Kabag Humas Kota Makassar Firman Hamid Pagarra mengatakan penghargaan yang diterima adalah berkat kerja sama seluruh stockholder lainnya yang ikut membantu sehingga berjalan sesuai tugas dan fungsinya.
“Dua tahun berturut turut kita memperoleh penghargaan,ini menandakan kita mampu memberikan konstribusi dan inovasi kehumasan khususnya mencakup pelayanan publik kepada masyarakat,” ucapnya
Firman juga mengapresiasi Tim bagian Humas yang telah belerja menjadikan dengan rekan rekan media tugas tugas berjalan sebagaimana yang diharapkan.
“Kerja kerja humas selama ini yang sudah terbina dengan baik, utamanya kerja sama media mampu memberikan informasi pelayanan pulik
secara faktual tanpa hoax sehingga memberikan manfaat maksimal dua kali tambah baik kepada masyarakat,” harap Firman.
Menurut Asmono Wikan CEO PR Indonesia, sebagai ajang kompetisi yang digelar setiap tahunnya yang diadakan PR Indonesia sejak 2016. Kompetisi sudah memasuki tahun ketiga diikuti korporasi dan organisasi baik pemerintah maupun non pemerintah.
“Olimpiade ini adalah yang paling komprehensif dihadirkan untuk mengukur kinerja dan produk humas atau PR sepanjang satu tahun,” ungkapnya
Menurutnya untuk tahun ini Delapan kategori dihadirkan. Tiga di antaranya kategori baru. Antara lain, Kategori Krisis (Pedoman Krisis, Penanganan Krisis), Manual Tata Kelola Kehumasan, dan Laporan Tahunan (Annual Report dan Sustainability Report).
Dalam mendukung kompetisi pihak panitia menghadirkan sebanyak 16 juri ahli untuk dikerahkan memberikan penilaian obyektif. Mereka antara lain, Maria Wongsonagoro dan Magdalena Wenas (PR INDONESIA Gurus), Noke Kiroyan (Kiroyan Partners), Ariani Djalal (Kantor Staf Presiden), Troy Pantouw (Senior Consultant AIS Training and Consulting), Titis Widyatmoko (Pemred Brilio.net), Arbain Rambey (Kompas), dan Gunawan Alif (Indonesia CSR Society).(*)