Makassar, Gosulsel.com – Untuk menghindari berkembangnya pengenudi GO-JEK yang “curang”, GO-JEK menghadirkan sistem yang akan mendeteksi GPS “tuyul” yang digunakan para pengemudinya. Pengemudi yang diketahui memiliki aplikasi tersebut akan diberi sanksi tertentu.

“Kami kasi pemahaman dulu kepada mereka, lalu akan diimplementasikan secara bertahap ke driver. Tahap awal, kita akan sampaikan pemberitahuan ke aplikasi GO-JEK pengemudi,” ujar VP Corporate Communications, Michael Say, Kamis (29/03/2018).

Dijelaskannya, setelah memberikan notifikasi diawal, pihak GO-JEK akan memberikan waktu selama satu ninggu kepada para pengemudi tersebut. Kemudian, jika GPS palsu masih belum diuninstal, maka bonus harian pengemudi tersebut akan dihapuskan.

Lebih lanjut, Anandita Danaatmadja selaku Strategic Regional Head GO-JEK Kalimantan Sulawesi menjelaskan, sebelum melakukan implementasi kebijakan #HapusTuyul, GO-JEK akan mengirimkan notifikasi ke HP mitra yang menggunakan aplikasi tuyul. 

“Dengan pengiriman notifikasi ini, kami memberikan kesempatan kepada para mitra untuk kembali bekerja dengan jujur. Kami sadar mungkin beberapa mitra tidak paham bahwa pemanfaatan aplikasi tuyul ini termasuk tindakan curang yang tidak diperbolehkan di GO-JEK,” kata Anandita.

Mitra driver yang masih memasang dan memanfaatkan aplikasi tuyul setelah masa sosialisasi, akan mendapatkan sanksi sesuai dengan kode etik yang berlaku.

“Setelah sosialisasi, kita berikan sms ke aplikasi meteka. Kita beri jangka waktu mereka untuk uninstal GPS tadi. Lalu akan dilanjutkan dengan sanksi-sanksi, seperti pencabutan bonus harian sampai suspensi,” tuturnya.

“Melalui kebijakan ini, kami tidak serta merta menjatuhkan sanksi bagi para mitra yang memiliki GPS palsu. Akan tetapi kami memberi kesempatan kepada mereka untuk bersama-sama menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keadilan dalam lingkungan kerja, “katanya.(*)

---