Tak Sanggup Terima Limpahan Volume Kendaraan, Terminal Cappa Bungaya Butuh Renovasi

Rabu, 04 April 2018 | 12:04 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Afrilian Cahaya Putri - GoSulsel.com

Gowa, Gosulsel.com – Tak sanggup lagi menerima limpahan kendaraan yang begitu besar dan cepat tumbuh, Terminal Cappa Bungaya, di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, butuh renovasi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Gowa, Abdul Kadir.

“Ada sekitar 300 limpahan kendaraan masuk di terminal Cappa Bungaya perharinya. Ini diketahui dari retribusi yang masuk. Sebanyak kurang lebih 300 kendaraan perhari masuk ke Terminal Cappa Bungaya Pallangga. Pendapatan retribusi Rp2.000 setiap kendaraan, perharinya bisa mencapai Rp600 ribu,” kata Abdul Kadir, ketika ditemui, Rabu (4/4/2018).

pt-vale-indonesia

Abdul Kadir menjelaskan, jika nantinya terminal yang berada di Jalan Poros Pallangga ini telah berubah menjadi terminal tipe B, maka seluruh pengelolaannya akan dibawah tanggungjawab oleh Provinsi Sulsel.

“Pada tahun 2016 lalu, terminal ini sudah dinaikkan tipenya benjadi B, sehingga berdasar pada aturan Menteri Perhubungan terminal tipe tersebut pengelolaannya akan diserahkan ke provinsi. Namun hingga saay ini, Pak Bupati belum menyerahkannya ke provinsi, mungkin untuk alasannya silahkan tanya ke pak Bupati,” terangnya.

Abdul Kadir pun kurang sependapat jika dikatakan terminal saat ini sedang sepi. Jika sepi, harus ada perbandingan ketika sedang ramai.

Ketika ditanya terkait terminal liar, Abdul Kadir dengan tegas mengatakan tidak setuju, pasalnya sepengetahuan dirinya terminal itu ada tiga. Terminal A, B, dan C.

“Kalaupun ada yang ambil penumpang diluar terminal, itu maunya juga penumpang. Mungjin karena warga tidak mau capek harus ke terminal dulu. Pastinya mereka berpikir keluar uang lagi dari rumah naik bentor terus ke terminal, jadi mending mereka tunggu dipinggir jalan, saja” jelasnya.

Abdul menambahkan, sejak dibangun pada 1998, terminal Cappa Bungaya tidak pernah direnovasi, baik itu kantor maupun fasilitasnya.

“Saat ini bahkan kantor kepala terminal kini berubah menjadi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,” ungkapnya. (*)