Putusan MA Harus Fair, Gejolak akan Pengaruhi Ekonomi Makassar
Makassar, GoSulsel.com – Putusan Mahkamah Agung (MA) terkait sengketa Pilwalkot Makassar diprediksi akan berdampak pada roda perekonomian masyarakat Kota Makassar. Dua calon dinilai akan lebih mendatangkan manfaat ekonomi yang besar ketimbang skenario kotak kosong.
Demikian ulasan pakar ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Prof Dr Muhammad Asdar, Senin (16/4/2018).
Asdar yang juga Rektor Universitas Cokroaminoto Makassar ini menjelaskan pilkada senantiasa berdampak secara langsung terhadap sektor mikro ekonomi. Mikro ekonomi antara lain terdiri atas belanja masyarakat, belanja pemerintah (APBD), investasi, dan aktivitas ekspor-impor.
“Yang paling terkena dampaknya adalah belanja masyarakat dan belanja pemerintah. Kalau dua-duanya maju maka itu akan lebih baik secara ekonomi jauh lebih baik kalau dua atau lebih calon yang bertanding dibanding hanya satu calon. Karena mempertimbangkan adanya multiplier effect tadi,” kata Asdar.
Ketua Majelis Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas ini menguraikan, belanja masyarakat dan belanja pemerintah (Anggaran KPU dalam APBD) tentu akan berbeda secara kuantitas bila hanya terdapat satu pasangan calon kepala daerah dibanding terdapat dua atau lebih calon kepala daerah.
“Karena tentu berbeda manfaatnya bagi roda perekomian masyarakat bila ada dua paslon yang menggelontorkan dana pemenangan ketimbang hanya ada satu paslon,” terangnya.
Iklim investasi dan aktivitas ekspor-impor juga bisa terkena dampak pilkada sekira gejolak politik yang berlarut-larut.
Skenario terburuk, aktivitas bisnis dapat saja terhenti bila terjadi bentrok berkepanjangan sebagai buntut dari kekecewaan salah satu tim paslon.
“Tapi harapan kita apapun nanti putusan MA semoga ada solusi untuk menjaga stabilitas ekonomi. Kalaupun terjadi yang paling buruk kita berharap tidak berdampak ke sektor ekonomi,” imbuhnya.(*)