‘Mengulik’ 20 Tahun Reformasi dan Kegaduhan Pilkada di MIWF 2018

Senin, 30 April 2018 | 12:31 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Irwan AR - Go Cakrawala

Makassar, Gosulsel.com— Makassar International Writers Festival (MIWF) yang kedelapan digelar tanggal 2 – 5 Mei 2018 di Fort Rotterdam dan sejumlah kampus serta lokasi lainnya di Makassar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, MIWF tahun ini mengedepankan sejumlah topik penting yang relevan dengan kondisi saat ini, baik di Makassar, Indonesia maupun dalam konteks global : 20 tahun Reformasi Indonesia; Pilkada Serentak 2018 dan persiapan menuju Pilpres 2019 yang membuat masyarakat kembali menyaksikan kegaduhan politik dan banjir informasi dan berita terkait pemilihan umum.

Juga tumbuhnya kerjasama-kerjasama antar-komunitas di dunia untuk merespon berbagai fenomena kemasyarakatan dan semakin maraknya kolaborasi sastra dan kebudayaan lintas-negara yang digerakkan secara mandiri oleh warga global. Karena itu tim kurator hajatan ini mengangkat tema Mengambil tema utama Voice/Noise.

“MIWF tahun ini membuka ruang-ruang diskusi untuk membahas sejauh mana para penulis dan pembicara lainnya menilai dan menyikapi 20 tahun perjalanan reformasi Indonesia, serta banjir informasi yang tidak terbendung di tengah pesta demokrasi. Tahun ini hampir 90 penulis/pembicara terlibat dalam lebih dari 70 mata acara diskusi, pembacaan karya, peluncuran buku, lokakarya/pelatihan singkat, pentas seni dan pertunjukan,” ujar Irma, lewat rilis yang disampaikan, Minggu 29 April 2018.

Diskusi khusus membahas 20 Tahun Reformasi tahun ini diadakan di kampus Unhas, UIN Alauddin, UNM dan Unismuh serta di lokasi utama festival di Fort Rotterdam.

MIWF adalah kegiatan tahun yang dijalankan oleh Rumata’ Artspace, organisasi kebudayaan independen yang digerakkan oleh komunitas dan relawan. Sejak 2011, MIWF menjadi ajang bagi para penulis, pembaca dan masyarakat umum untuk menikmati berbagai kegiatan sastra, literasi, perpustakaan terbuka, film, musik, seni pertunjukan dan taman baca. (*)