Makassar, GoSulsel.com– Dewan Kesenian Makassar (DKM) menggelar Makassar Bersyair bersatu dalam puisi dengan tema “Menjadikan Puisi Sebagai Perekat Nasionalisme” di teater tertutup gedung kesenian Sulawesi Selatan, Societeit de Harmonie Makassar pada 7 Mei 2018.

Ketua DKM, Erwin Kallo mengatakan kegiatan Makassar Bersyair yang sudah ketiga kalinya diadakan oleh DKM ini diinisiasi untuk menumbuhkan kembali jiwa kebudayaan generasi muda di Sulawesi Selatan.

“Anak jaman sekarang telah tercabut dari akar budayanya, karena perkembangan teknologi, anak muda sekarang sudah menjadi anak Internasional. Makanya kita buat kegiatan ini agar bagaimana generasi muda mengenang para sastrawan, baik dari segi karyanya maupun orangnya,”terang Erwin saat Jumpa Pers di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie Makassar, Sabtu (5/5/2018).

Untuk temanya, Erwin Kallo mengatakan mengambil tema “Menjadikan Puisi Sebagai Perekat Nasionalisme” karena bertepatan dengan hari pendidikan nasional yang jatuh di 2 Mei.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi Sekolah Menengah Akhir (SMA) Sederajat yang ada di Sulawesi Selatan dengan target peserta 30 orang.

“15 Sekolah yang saat ini telah terdaftar dari berbagai sekolah SMA dan sederajat se Sulawesi Selatan dan tercatat peserta sekitar 23 orang, tapi pendaftaran kita masih buka hingga hari H,”ujar Anil Hukma, Ketua Panitia.

Kegiatannya sendiri akan mulai Senin pagi dengan teknis para peserta akan membacakan puisi wajib yang diciptakan para senior dari DKM dan satu puisi bebas.

Dan puncaknya di malam hari yaitu penyerahan hadiah kepada pemenang dan dirangkaikan dengan pembacaan syair oleh para penyair senior di Makassar.

Tidak hanya itu, DKM juga mengundang para Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi selatan untuk hadir dan membacakan juga puisi.

“Kami mengundang Paslon untuk baca puisi, bukan untuk kampanye, tapi hingga saat ini belum ada yang mengkonfirmasi untuk hadir,”tutur Anil.(*)

---