Ini Tanggapan Bupati Gowa & Ketua LPA Terkait Kasus Penganiayaan Anak Kandung Hingga Tewas

Jumat, 11 Mei 2018 | 10:11 Wita - Editor: Baharuddin -

Gowa, Gosulsel.com – Kasus penganiaya Mufid, balita berumur 4 tahun dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri hingga tewas mendapat perhatian sejumlah kalangan. Diantaranya, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Ketua Lembaga Pemerhati Anak (LPA) Gowa, Hasniaty Hayat. 

“Saya jadi tidak mengerti, apakah ini ayah kandungnya atau bukan sebab jika dia sedarah tidak mungkinlah dia mau berbuat setega dan sesadis ini terhadap anaknya. Justru saya anggap dia bukan orang mungkin orang ini adalah pengikut setan. Apapun namanya apalagi melakukan kekerasan terhadap anak dan diluar kewajaran, maka ini sangat luar biasa,” kata Hasniaty. 

Hasniaty juga mengatakan, bahwa dengan adanya kasus ini, mampu menjadi pembelajaran bagi orangtua lain bahwa untuk menjadi orangtua itu tidak mudah. Butuh filter untuk mengatur kadar emosional dan lainnya.

“Saya atas nama pemerhati anak memohon para penegak hukum bisa memberikan hukuman setimpal bagi tersangka. Saya sangat setuju ketika pemerintah mencetuskan hukuman kebiri, kenapa sebab jika kebiri tidak dilakukan kepada para tersangka sexual Harassment maka dampak terburuk akan menodai masa depan anak-anak kita,” ujar mantan Anggota DPRD Gowa ini.

Kasus yang menggegerkan masyarakat Gowa ini tak hanya dipicu oleh faktor ekonomi saja. Bahkan dengan adanya kecanggihan IT tentunya menjadi hal yang memungkinkan menjadi faktor utama.

“IT yang saat ini merajai zaman telah menyita perhatian kaum dewasa bahkan yang masih remaja untuk menonton tayangan-tayangan yang merusak moral,” tambahnya. 

Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan  Purichta Ichsan mengatakan, sangat prihatin dengan kasus tersebut. Menurutnya, disinilah peran penting pemerintah untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentunya para orang tua bagaimana caranya memperlakukan anak dengan baik. Dan pemda Gowa juga berharap, masyarakat mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka mendidik dan menyayangi anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi bangsa. 

Dengan pendidikan, dan Gowa mampu menjadi Kabupaten Pendidikan, maka akan semakin baiklah anak-anak yang ada diwilayah Kabupaten Gowa. 

“Dengan mendapatkan pendidikan yang baik, maka tentu kita akan bangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik pula, tanpa pengawasan dari orangtua pun, saya pikir tidak akan terjadi masalah, karena mereka orangtua sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk,” jelas Adnan

Adnan juga menegaskan agar kasus tersebut dapat di proses hingga tuntas.

“Sayangilah anak-anak kita. Mereka adalah generasi penerus kita. Beri mereka perlindungan yang baik. Makanya Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan berbagai upaya untuk dapat mewujudkan daerah Gowa sebagai kabupaten layak anak,” pungkas Adnan.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Donna Briadi saat dikonfirmasi terkait hasil tes Psikologi tersangka HB (29) mengatakan, hingga saat ini polres Gowa masih menunggu pemeriksaan oleh Dokter Psikiatri RS Bhayangkara Makassar. 

“Nanti kita tunggu hasil dari dokter dulu ya,”kata Donna Briadi.(*)

pt-vale-indonesia